❝Epilog : Imagination❞

23 1 3
                                    

Sendu Sejuk

Dia siapa? Hanya karakter imajinasimu
yang secara tidak sengaja terbuat dan membayangkan dia ada. Itu artinya kamu kesepian dan butuh karakter tersebut

•••∆•••


Setelah beberapa bulan disekolah ini. Safara merasa ada perubahan disekolah barunya. Ia jadi bisa merasakan punya banyak teman, disini berbeda dengan sekolah lamanya. Ia juga bisa bersosialisasi sedikit-sedikit.

Safara duduk ditepi lapangan dengan earphone yang tersumbat ditelinga. Memperhatikan orang-orang yang bermain bola dilapangan juga orang berlalu lalang dikooridor. Tatapannya bertemu dengan seseorang yang memperhatikannya sejak tadi.

Laki-laki tersebut pergi setelah bel berbunyi menyaring. Safara pun bergegas masuk kedalam kelasnya. Dikelas ia duduk dengan Nada. Kini mereka tengah bercanda ria sebelum mata pelajaran dimulai.

"Saf, kamu akhir-akhir ini kok sering ngelamun sih? Bahkan gak jarang kamu ngomong sendiri. Kamu bisa ngeliat yang kayak gitu bukan?" tanya Nada yang diangguki oleh kedua temannya. Safara menatap mereka bingung.

"Maksudnya? Aku gak ngerti," tanya Safara keheranan sendiri.

"Iya, kamu kayak tiba-tiba diam ngelamun bahkan kita harus manggil kamu dua kali. Kita bukan anggap kamu aneh tapi, kayak kamu tuh bisa lihat dunia ghaib dan lagi komunikasi sama mereka." timpal Flasha.

"Aku gak bisa lihat mereka," jawab Safara.

"Serius? Kita bukan ngekritik kamu yang suka ngomong sendiri. Kamu tuh emang gerak-geriknya kayak lagi ngebayangin dunia imajinasi kamu dan bisa lihat makhluk lain." balas Nada.

"Dunia imajinasi?" gumam Safara.

"Kamu gak kenapa-napa, kan? Kita sahabat. Kita bisa saling sharing, kalau kamu butuh temen curhat bisa ke kita. Kita sahabat, Safara." kata Diandra.

Safara menatap mereka lamat. Ia jadi teringat sesuatu, lalu dia mendekat kepada mereka. "Kalian, kenal Abzar?"

Justru bukannya jawaban. Mereka saling melempar pandangan dengan kening mengerut keheranan. "Abzar? Dia siapa?"

"Abzar. Sekolah disini juga, dia kelas sepuluh RPL dua. Anaknya ganteng, tinggi, baik." jawab Safara dengan detail.

Lagi-lagi mereka saling pandang dengan bingung. "Disekolah ini gak ada yang namanya Abzar. Kalaupun ada, itu Abizar, dia kelas TKJ bukan RPL."

Safara menggeleng. "Namanya Abzar, bukan Abizar."

Flasha menghela nafas. "Gak ada, Saf. Mau kita cari daftar nama dikelas RPL?"

Safara menggeleng. "Gak usah,"

Keempatnya langsung terduduk tegap dan rapih ketika guru masuk kedalam kelas. Safara terdiam dengan otak yang mencerna semuanya.

'Kalau dia tidak nyata, selama ini hanya imajinasi semata?'

••••

Plot twist dikit hhaa

Gimana plot twistnya? agak aneh gak? atau gimana gitu?

Reaksi kalian di chap terakhir ini?
emot aja

Terima kasih yang sudah mengikuti cerita ini



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sendu Sejuk | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang