❝01. Ayo Berkenalan❞

51 8 0
                                    

Sendu Sejuk

Aku baru merasakan nya
Bahkan hanya didalam fiksi

•••∆•••


Sudah 3 bulan lamanya waktu yang gadis itu lalui di rumah Ibu sambungnya. Kejadian di sekolah itu Safara tidak dikeluarkan dari sekolah tapi dia dapat skors selama satu minggu. Namun orang tua Inaya menuntut Safara untuk dikeluarkan. Akhirnya Safara dipindahkan oleh Danar-Papanya ke sekolah yang lumayan dekat dengan rumah Ibu sambungnya.

"Safara, ini bekalnya ketinggalan!" kata Sinta-ibu sambungnya itu.

"Oh iya lupa," kata Safara menepuk dahinya dengan cengiran. Sinta hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.

"Yaudah kalau gitu, Safa berangkat. Assalamualaikum!"

"Walaikumsalam, hati-hati Safara!"

Safara mengangguk dia berjalan keluar halaman rumah. Sinta begitu baik padanya, tidak, Lebih tepatnya semua anggota keluarga di rumah baik padanya. Hanya saja, Safara begitu pemalu dan punya suara kecil. Jadi terkadang dia juga sering diledek, mengingat sudah 3 bulan lama dia disini. Jadi ia sudah mulai akrab dengan keluarga besar Sinta.

Sinta punya anak tiga, seorang laki-laki dua dan satu perempuan. Ardy Kakak laki-laki pertama yang bekerja sebagai pilot, Fano kakak laki-laki kedua sudah lulus SMA dan berencana kuliah di Jepang, lalu ada Racha anak bungsu Sinta. Masih SMP kelas delepan, dia begitu cantik hingga membuat Safara insecure jika keluar bersamanya.

Safara biasa naik angkutan umum menuju sekolah. Jaraknya tidak dekat sih, lumayanlah. Di sekolah barunya dia punya banyak teman yang baik padanya. Berbeda dengan sekolah lama, ia selalu berdiam diri dan mereka selalu meremehkannya.

Kini Safara bisa merasakan sejuknya sebentar walau hanya di sekolah. Kalian memandang Safara ini sekarang hidupnya enak, tinggal bersama Ibu sambung yang baik dan kaya. Kalian salah, justru disisi lain Safara kadang merasa tak nyaman. Apalagi ketika kepribadiannya selalu di jadikan bahan candaan oleh kakak keduanya itu.

Safara punya kakak kandung satu, dia juga sudah lulus dan bekerja disalah satu restoran. Namanya Aldi, kepribadiannya tidak bisa ditebak, dia kadang selalu menyebalkan namun disisi lain Safara merindukannya.

"Safara!"

Gadis itu menoleh ketika ada yang memanggil namanya. Dia membuka earphone yang hanya tersumbat satu di telinganya. Gadis berhoodie kuning itu tersenyum melihat temannya berlari kearahnya.

"Kamu dari tadi aku panggil tapi gak nyahut." ujar Nada teman sekelas sekaligus sebangku dengan Safara.

"Maaf, lagi pake earphone,"

"Gapapa kok,"

Safara membalas senyum kikuknya, "Kamu tugas kearsipan udah?"

"Yang mana?"

"Yang surat."

Nada nampak berfikir lalu dia mengangguk. "Mau liat?"

Safara mengangguk. "Aku masih belum paham."

Nada terkekeh lalu mengangguk, dengan gemas nya dia menggandeng lengan Safara. "Boleh lah, masa iya gak boleh!"

"Hehe." Safara menyengir dengan lucu membuat Nada tersenyum. Dia terus menggandeng lengan Safara di sepanjang lorong menuju kelasnya.

....

Bel istirahat telah berbunyi lantang. Para murid dengan bergembira dan sorakan sana sini menyahut berhamburan keluar kelas. Tak terkecuali seorang lelaki tampan dengan bola di tangannya mengajak teman sekelasnya untuk bermain bola dilapangan.

Sendu Sejuk | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang