❝Sendu Sejuk❞
Menangis bukan berarti simbol lemah
Menangis dalam situasi tertentu
justru adalah simbol kekuatan, kesabaran dan kehormatan.-Tere Liye-
•••∆•••
"Gak punya suara bukan? Ngomong kecil mulu suaranya.""Volume gedein coba gak kedengaran."
"Kamu tuh gak punya mulut, ya, coba dong ngomong!"
Hal-hal kecil tersebut yang kalian pernah lakuin dan mendengarnya secara tidak langsung. Percayalah, itu adalah kalimat sakral yang membuat mereka sakit hati. Ketika kalian meminta sipembicara kecil ini mengeluarkan suaranya dengan volume besar. Dia bukan tersinggung dan marah, tapi dia hanya bingung.
Rasa terbiasa dan ciri khasnya sudah ada sejak lahir. Siapa yang mau dilahirkan seperti itu. Semua orang memiliki sisi kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Salah satu faktornya, suara kecil. Itu kekurangan dari salah satu seorang didiri kita masing-masing. Hanya sikap pendiam saja kok, memangnya kenapa.
....
Abzar mengendarai motornya mengikuti mobil angkutan umum di depannya ini. Walau Abzar harus berhentikan motornya disepanjang jalan karena angkot itu selalu berhenti-henti untuk membawa dan menurunkan penumpang.
Kelima kalinya angkot itu berhenti disebuah gang. Abzar melirik kesisi kiri, itu adalah Safara yang sudah turun. Karena tidak ingin ketahuan Abzar langsung menggas motornya di sisi kanan mobil saat angkot itu mulai berjalan lagi.
Keningnya mengerut samar, Safara turun di sebuah gang yang bukan gang rumahnya. Abzar tahu gang itu, itu adalah gang persawahan. Dimana daerah tersebut memang banyak sawah, perumahan yang menjurus masuk kedalam lagi. Awal-awalnya ada persawahan yang lumayan luas.
Abzar segera memutar balik motornya. Beruntung ia tidak ketinggalan jejak. Safara tengah berjalan kedalam gang tersebut. Abzar tetap diam di depan gang itu sebelum Safara membelokkan dirinya. Saat itulah Abzar menjalankan motornya lagi.
....
Safara dengan nafas yang tercekat itu tetap berjalan menyusuri jalanan yang kanan kiri penuh dengan daun-daun lebat. Ia sengaja pergi kesini karena Safara rasa tempat inilah yang cocok untuk menangis. Ia ingin mengeluarkan semua beban pikirannya dalam berteriak lewat tangisnya.
Safara belok ke sisi kiri, tempat itu lumayan tertutup dan pastinya tidak mungkin ada orang yang masuk kesana. Jalanan dibelokan kiri juga buntu, hanya sawah-sawah namun jika jalan semakin kedalam itu adalah hutan.
Matanya langsung kembali memanas. Air mata yang sedari ia tahan kini mengalir begitu saja, seakan rasa sakitnya masih terasa. Karena tak mampu berdiri, Safara langsung berjongkok disana. Menumpahkan tangisannya ditempat sepi itu, bahkan sedikit berteriak.
Sesekali Safara menepuk dadanya yang semakin lama semakin sesak. Ia benar-benar tak bisa menahan tangisannya lagi. Tangisan Safara terdengar histeris dan memilukan.
Bahkan mulutnya tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun. Terasa kelu untuk berbicara bahkan mengumpat sekalipun. Safara memang sudah menghentikan tangisannya namun ketika mengingat kembali semuanya rapuh. Gadis berambut pendek itu tetap terus menangis, tak perduli nantinya akan mata sembab.
Sedangkan disana, Abzar bisa melihat punggung gadis itu yang bergemetar. Ia membuang muka ketika merasa tak tega melihatnya, dadanya ikut merasakan sesak. Sebenarnya apa masalah yang telah dihadapi gadis itu. Yang pasti tanpa ia ketahui pun, Abzar tahu itu berat bagi Safara.
![](https://img.wattpad.com/cover/302618521-288-k241737.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sendu Sejuk | End
Teen FictionKetika cewek introvert bertemu dengan cowok extrovert Safara Daressajuk adalah gadis pendiam yang jarang berbicara. Bukan karena alasan, itu memang kepribadiannya. Suatu hari Safara diuji oleh kehidupannya, dimana ia harus tinggal bersama Ibu sambun...