Ditulis oleh Risa Renita Anis Said
3 tahun lalu adalah hari kelulusanku,dimana aku harus memulai kehidupan baruku. Lembaran-lembaran lama sudah sepatutnya berganti dengan lembaran baru. Seperti pagi ini misalnya, aku sudah disibukan dengan rutinitas keseharianku.
Yaitu mencari pekerjaan, untuk membantu perekonomian keluargaku di zaman seperti ini sangat susah mencari pekerjaan. Dimana dunia sedang tidak mendukung kegiatanku ini karena pandemi.
Aku sempat menyesali perbuatanku, mengapa aku tidak mencari pekerjaan setelah 2 atau 3 hari setelah kelulusanku itu.
Namun setelah 3 tahun aku menganggur di tahun ini akhirnya aku menemukan pekerjaan, yang sesuai dengan keahlianku. Yaitu editing video dimana aku harus mengedit video menjadi lebih bagus dan lebih hidup lagi.
Setelah beberapa bulan aku bekerja di perusahaan editing video ini, aku di berikan tawaran untuk melanjutkan pendidikanku di hidang yang aku inginkan. Namun aku berfikir bahwa membantu keluargalah yang lebih utama saat ini dan di masa pandemi ini.
Pada suatu ketika, aku di perintahkan oleh atasanku untuk membuat video dokumenter perusahaan karena sudah mendekati akhir tahun, dimana isi videonya adalah kegiatan dari awal tahun hingga akhir tahun ini.
Setelah mendapatkan tugas itu aku langsung menuju ke ruangan humas dimana biasanya orang humaslah yang mengabadikan video kegiatan tersebut.
Sesampainya di ruangan itu aku langsung mengetuk pintu dan menunggu persetujuan dari orang yang ada di dalamnya.
"Permisi, boleh saya masuk?" tanyaku.
"Silahkan!" jawab orang yang ada di dalam ruangan tersebut.
Setelah aku memasuki ruangan itu aku langsung berkata kepadanya,aku membutuhkan file video kegiatan yang sudah si abadikan olehnya.
Saat aku ingin menerima file itu aku terkejut dengan orang yang aku mintai file barusan, sejenak aku berfikir dan akhirnya aku menemukan jawabanya.
"Apakah anda bernama FX. Bimantara Surya Diputra, yang bersekolah di SMK St. Farnsiskus?" tanyaku padanya.
"Iya, anda si-" ucapan Bima pun terhenti.
"Lo kan Risa Renita Anis Said kan? Anak Multimedia 1 yang katanya paling males kalau suruh buat animasi." ucap Bima dengan lantangnya.
"Apaan sih lo Bim, gue udah kerjain kali. Iya udah makasih file videonya." ucapku dengan seulas senyum yang sangat tulus padanya.
Setelah beberapa hari mengerjakan video dokumenter itu dengan baik dan sangat bagus, maka aku langsung memberikan hasilnya pada atasan ku yang kemarin memberiku tugas.
Sesampainya di dalam ruangan atasan ku itu, aku langsung mengetuk pintunya dan langsung di persilahkan masuk dan duduk di hadapannya.
"Maaf pak saya mengganggu kegiatan bapak." ucapku pada pad Burhan.
"Tidak masalah Risa, apakah sudah jadi tugas yang saya berikan?" tanya pak Burhan padaku
"Sudah pak, filenya ada di dalam flashdisk ini pak." ucapku pada oah Burhan.
"Baiklah terimakasih atas bantuan mu Ris." ucap pak Burhan dengan senyunan yang sangat tulus.
"Sama-sama pak, itu sudah menjadi tugas saya mebuat video dokumenter." ucapku dengan senyuman tulus juga.
Setelah keluar dari ruangan pak Burhan aku langsung kembali kemeja dimana aku duduk dan mengerjakan pekerjaan kantorku. Dan saat jam istirahat tiba, Bima mengajakku untuk makan siang bersama di warung belakang kantor yang sangat ramai di kunjungi jika jam istirahat. Sesampainya di warung yang kita tuju akhirnya Bima pun memberi tahuku, bahwa makanan disini yang paling enak adalah gadogado mak Tri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Punya Realita
Short StorySeperti yang diiginkan semesta. Jika memang harapan ini harus gagal di tengah jalan, maka tak mengapa. Jika memang tak boleh bermimpi terlalu tinggi, maka tak masalah. Akan tetapi, biarkan pemimpi ini mewujudkan bunga tidur seindah-indahnya. Yang re...