25. Please help

1.1K 79 6
                                    

Satu orang lagi menambah daftar catatan Haruto. So Junghwan! Pemuda enam belas tahun itu juga mengetahui rahasia Haruto sekarang. Semakin banyak orang tahu, semakin rawan pula rahasia Haruto terbongkar.

Sejak Junghwan mengetahuinya, Haruto jadi semakin banyak pikiran. Tak bisa memungkiri, masalah pribadinya ini secara tidak langsung juga mengganggu fokus karirnya sebagai seorang idol.

Tidak seperti sekarang. Dulunya, Haruto pikir rahasia ini bisa ia sembunyikan dalam kurun waktu yang cukup lama. Nyatanya, menjadi seorang pendusta tidaklah mudah. Watanabe Haruto lupa jika bangkai tetaplah berbau.

Sepandai-pandainya orang menutupi keberadaan bangkai, baunya tetap akan tercium juga.

Ini yang Haruto khawatirkan.

Setelah Mashiho, kemudian Hyunsuk, dan kini Junghwan.

Memberikan kepercayaan kepada Choi Hyunsuk bisa Haruto lakukan, begitupun dengan Mashiho, meskipun sedikit waswas Haruto lebih memilih diketahui mereka berdua saja ketimbang diketahui oleh So Junghwan.

Demi apapun, mulut sapi kecil itu sering sekali terpeleset.

Meskipun setahu Junghwan, Yuki itu kekasih Haruto, tapi tetap saja! Perempuan yang kini tengah menatap Haruto sembari menggosok-gosokkan kedua talapak tangannya itu ada keterkaitannya dengan putra sulung Watanabe.

Istri ataupun kekasih, dua-duanya tetap berpengaruh besar jika terdengar publik.

"Kak Haru, ayo pulang." Suara lembut familiar Yuki terdengar sehingga menarik kesadaran Haruto dari lamunnya.

Haruto lantas menatap Yuki dengan kepala yang agak menunduk kemudian berkata, "Nggak liat apa masih lebat kayak gini."

"Parkir mobil di sebelah sana." Yuki menunjuk ke arah kanan, dimana mobil mereka diparkirkan. "Kita nggak perlu lari nerjang salju, Kak."

"Kamu pikir jalanan nggak berkabut apa? Resiko kecelakaan cukup tinggi kalo nekat pulang di tengah badai salju kayak gini."

Baik. Pria itu menang dan Yuki kalah, maka gadis itu diam sambil mamanyunkan bibirnya kesal.

Ingat dengan perlakuan Haruto beberapa menit lalu?

Menggandeng Yuki, merelakan es krim coklat kesukaannya dipalak Yuki. Tapi sekarang?

Ah sudahlah!

Jangan baper.

Haruto itu pintar sekali membolak-balikkan suasana hati orang di sekitarnya. Hmm, atau hanya Yuki?

Lagian, di pertengahan bulan Maret seperti sekarang masih saja turun salju, seharusnya kan sudah peralihan ke musim semi.

Diam-diam Haruto menatap Yuki yang mengigil kedinginan.

Haruto lantas merapatkan tubuhnya sebelum tangannya yang panjang itu merangkul pundak Yuki posesif. Mendekap tubuh mungil itu dalam coat tebal yang ia pakai. Bahkan kurang dari satu detik tubuhnya kini sudah menempel sempurna dengan tubuh Yuki yang bisa ia rasakan tengah menegang sesaat.

Deg deg deg.

Mata Yuki membulat, terkejut dengan perlakuan Haruto yang tiba-tiba membuat detak jantungnya kian menjadi cepat.

Yuki menarik tubuhnya begitu sadar kalau sedang berada di tempat umum, namun sayang lagi-lagi tenaganya berbanding terbalik dengan tenaga Haruto sebagai seorang pria.

"Kak, lepas! Diliatin orang," desis Yuki khawatir.

Bukannya melepas, lengan besar itu malah berpindah melingkari pinggang ramping Yuki tanpa permisi.

Hidden Wife || Haruto Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang