50. Anniversary Surprise

432 41 16
                                    

Haruto dan para member Treasure yang lain dibuat kecewa dengan kabar yang baru saja dibagikan oleh YB Entertainment, agensi itu suka sekali memundurkan jadwal seenaknya sendiri.

Acara fanmeet dan fansign yang katanya dijadwalkan sore ini ternyata sudah di-rescedule oleh YB Entertainment sejak Haruto di rumah sakit kemarin. YB Entertainment memang seperhatian itu dengan Haruto, namun mengapa tak mengabari Haruto dulu! Pria itu kan jadi kecewa karena sudah bersiap dan baru mendapatkan kabar saat hari-H, bahkan diam-diam YB Entertainment juga sudah memberitahu para fans tentang hal ini.

Tak jauh berbeda dengan Haruto, Yuki juga sama-sama baru tau kabar ini, padahal ia sudah effort menyiapkan koper dan barang-barang lain. Sebagian staf memang tak mengetahui kabar ini, termasuk Yuki.

YB Prank!!

Sungguh membuat Haruto hampir naik pitam, bahkan Junghwan dan Junkyu sudah sepakat untuk membakar gedung itu jika prank-prank yang lain terjadi. Benar-benar ya ....

Haruto semakin bingung setelah matanya mendapati rasa keputus-asaan di wajah Yuki. Gadis itu sudah banyak pikiran dan agensi stres itu malah menambah-nambahi beban istrinya.

"Senyum dong, Sayang," ucap Haruto yang duduk di ujung ranjang.

Namun hal itu tak sedikit pun membuat wajah murung Yuki berubah. Haruto dibuat berpikir keras. Bagaimana caranya ia bisa mengembalikan mood istrinya itu.

Setelah mengotak-atik iPad barunya, Haruto teringat sesuatu. Tepat sekali! Besok hari spesial yang mungkin Yuki lupakan, tapi beruntung Haruto ingat.

"Pake dress warna peach yang aku beliin kemaren ya, aku pengen ajak kamu makan di luar," antusias Haruto.

"Aku di rumah aja," tolak Yuki.

"Ayo lah, Sayang ... jangan badmood terus kayak gini, jangan dipikirin terus masalahnya." Haruto memohon dengan wajah yang dibuat-buat seolah ia akan menangis jika permintaannya tak disetujui.

--

Taksi yang mereka tumpangi sekarang berhasil menembus macetnya jalanan Seoul di malam hari. Setelah dibujuk oleh Haruto, Yuki akhirnya mengiyakan ajakan pemuda yang saat ini sudah rapi dengan pakaiannya untuk berangkat bersama menuju sebuah restoran mewah di ujung kota Seoul. Entah apa motifnya, Yuki tak tahu. Atau Yuki melupakan sesuatu?

Kini, kedua mata Yuki terfokus pada iPad milik Haruto di tangannya yang sebenarnya memang sengaja Haruto bawa untuk mengalihkan sejenak pikiran Yuki dari masalah yang ada.

Haruto benar-benar tak ingin melihat istrinya menangis lagi. Karena ia juga akan merasakan hal yang sama, sedih dan sakit secara bersamaan. Sesaknya dada Yuki kala masalah itu hadir berhasil menembus relung Haruto untuk ikut melebur dalam kesedihan itu juga.

Karena Haruto tau, penyebab dari masalah Yuki adalah dirinya.

Kelopak mata dengan bulu mata lentik itu sama sekali tak berkedip sejak sekitar ... dua puluh detik yang lalu. Satu sudut bibirnya tertarik tipis ke atas. Haruto senang saat perempuan itu kini sedikit melupakan masalahnya, meskipun hanya sesaat tapi Haruto yakin ini sedikit membantu.

Terdengar suara decakan, dan Haruto baru berkedip.

"Ini siapa sih hantunya! Mencurigakan semua."

Haruto buru-buru menolehkan kembali kepalanya yang sedikit terasa kaku, menatap lurus ke depan seakan tak ingin ketahuan.

'Tuh kan! Ini pasti sebenernya Kak Haru hantunya, dia pura-pura makan bubur kacang ijo—— eh kacang merah biar temen-temennya pada nggak curiga.'

Hidden Wife || Haruto Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang