"Ruto-ya, ayo bicara sebentar." Suara yang terdengar familiar itu mengagetkan Haruto. Ia pun berbalik dan mendapati Mashiho di sana.
Menyadari Haruto sudah tahu dengan kode yang ia berikan, tungkai Mashiho kemudian melangkah hingga terhenti di sebuah lorong cukup sepi tak jauh dari ruang latihan yang dikhususkan untuk Treasure.
Pribadi Watanabe memirsa sekitar dengan cepat lalu beralih menatap lawan bicaranya. "Hyung, kok bisa tau?"
Haruto tak suka dengan situasi ini. Situasi di mana rahasianya diketahui oleh seseorang.
Sudah berapa kali Haruto katakan, bagaimana pun juga Mashiho tetaplah orang asing baginya meskipun sudah ia anggap sebagai keluarga.
Tak ada sedikitpun jawaban yang terucap dari bibir manis Mashiho, pria itu bungkam, lebih memilih menunggu penjelasan dari adiknya -Haruto.
"Jangan kasih tau Hyunsuk Hyung,"
"please ...," sambung Haruto memohon sembari menggenggam sebelah tangan Mashiho.
Mashiho menghela napas berat. Sejujurnya ia sungguh tak pandai menyimpan rahasia. Bukannya apa-apa tapi Mashiho jadi parno sendiri jikalau dirinya malah tak sengaja membeberkan semua rahasia Haruto yang ia ketahui. Itu semua pasti menyebabkan Haruto dalam kesulitan.
Pria itu berkata lirih, "Gue nggak janji." Membebaskan tangannya dari genggaman dingin Haruto.
"Gue bener-bener nggak bisa janji buat rahasiain ini semua dari Hyunsuk Hyung."
Mendengar itu, wajah Haruto berangsur muram. Tentu, karena ia tak ingin rahasia ini diketahui publik. Cukup Mashiho, jangan Hyunsuk ataupun yang lain.
"Gue gak bisa jamin kalo berita ini bakalan aman dan gak tersebar."
"Tapi seenggaknya jangan sekarang." Haruto menjauh, menyandarkan punggungnya pada dinding. "Boleh aja kesebar, tapi nanti," ujarnya parau, lagipula pria bertubuh jenjang itu juga tahu jika bangkai yang disembunyikan pasti akan tercium juga baunya.
Haruto pikir rahasia ini tak akan diketahui siapa pun tapi nyatanya Mashiho dapat mengetahui hal ini secepat itu. Jika seperti ini, maka Haruto pikir dengan cepat semuanya akan terbongkar.
Lagi-lagi Haruto menghela napas panjang, ia mendongak mengamati langit-langit gedung baru YB Entertainment.
Apa keputusan yang ia ambil ini salah? Mungkinkah semuanya akan hancur jika orang-orang mengetahui yang sebenarnya? Haruto sangat berharap jika hal itu tak akan pernah terjadi. Sungguh! Memikirkan itu membuat Haruto jadi semakin frustasi saja.
Yuki adalah istrinya. Haruto yang bertanggung-jawab atas segala sesuatu yang menyangkut rumah tangganya. Terlepas dari semua ramalan yang dijelaskan kakek Haruto, detik ini Haruto sadar, bahwa hatinya bergetar tiap kali menatap mata indah sang istri.
Mengingat tatapan hangat yang selalu diberikan Yuki kepadanya membuat sesuatu berdesir. Pertanda apakah ini, Haruto tak tahu. Karena yang jelas, ini pertama kali baginya.
"Maksud lo 'boleh aja kesebar' apaan?! Lo mau kita kena skandal di karir yang baru aja di puncak-puncaknya ini?"
Pria itu menoleh antusias setelah sedikit tersentak dengan perkataan Mashiho yang terdengar lebih tinggi daripada sebelumnya.
"Nggak gitu, Hyung~"
"Gimana ... gimana ceritanya lo bisa nikah sama cewek itu? Hm?"
Haruto terpejam sejenak, lalu menjilat bibirnya yang kering, ia pun menggeleng dengan lemah setelahnya. "Ini terdengar cukup gila, tapi-- katakan aja gue dijodohin sama dia karena sebuah ramalan yang menyebutkan kalo gue bakalan mati kalau waktu itu gue nggak nikahin tuh cewek."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Wife || Haruto
Roman pour Adolescents[2nd story] Genre : Fanfiction, Teenfiction, Romance. Watanabe Haruto berusaha mati-matian menyembunyikan istrinya dari sorotan publik. Satu rahasia besar ini tak akan pernah ia ungkapkan sampai kapan pun, atau mungkin selamanya. Sstt! Ini rahasia...