"Annyeong." Dari kejauhan sebuah tangan melambai kepadanya. Senyuman Yuki langsung mengembang begitu pria yang sebelumnya menutup wajah dengan masker hitam itu terlihat berjalan ke arahnya dengan tergesa.
Bisa Yuki lihat gummy smile yang berpadu dengan lesung pipi itu tercetak lekat pada pahatan wajah yang diam-diam menghipnotisnya.
"Annyeong!" seru Yuki saat Jungwon telah berdiri di hadapannya.
"Udah siap?" Yuki mengangguk. Jungwon kemudian langsung menggenggam tangan Yuki dengan sumringah dan penuh semangat. Ia sudah tidak sabar untuk mengajak Yuki jalan-jalan mengelilingi kota Seoul hari ini.
Gadis itu terkejut dengan tindakan Jungwon yang secara tiba-tiba menggenggam tangannya. Kedua bola mata Yuki membulat sempurna. Sebelumnya, belum ada pria lain yang menggandeng tangannya selain Haruto.
Yuki pun menghempaskan tautan itu hingga membuat Jungwon menoleh dengan wajah penuh akan tanya.
"N-nanti dilihat orang," cicitnya terbata, entah karena memang tidak selancar itu berbicara bahasa Korea, atau takut dengan tatapan Jungwon yang menajam.
Mata Jungwon langsung mengedar ke sembarang arah. "Takut dilihat orang atau takut dilihat suami kamu?"
Mereka yang tak jauh dari sebuah lobi membuat Jungwon yakin bahwa Yuki dan Haruto tinggal di gedung yang letaknya tak jauh di sana.
Sekilas, satu sudut bibirnya naik, dengan gampangnya satu informasi tambahan ia dapatkan.
Yuki diam, ia tidak menjawab.
"Nunggu apa lagi, ayok!" Jungwon berjalan terlebih dahulu kemudian disusul Yuki yang tak jauh mengekor di belakangnya.
Sesekali pengelihatan Yuki melebar, ia begitu kagum dengan keindahan Kota Seoul. Semakin kakinya melangkah, semakin ia kagum dengan kota rantauan suaminya itu. Pantas saja kalau ibukota Korea Selatan itu selalu ramai pengunjung.
Dengan sengaja Jungwon memelankan langkah kakinya sehingga mereka berdua kini kembali bersebelahan.
"Mau makan tteokbokki dimana?"
"Yang paling enak!"
Jungwon memajukan bibirnya beberapa senti ke depan dengan iris mata yang bergerak ke atas, terlihat seolah sedang berpikir. "Aku tau tempatnya! Kita ke sana sekarang, let's go!"
Binar bahagia Yuki membawa langkah kaki mereka untuk terus berjalan menyusuri trotoar jalanan Seoul.
Sekitar lima belas menit mereka terus berjalan. Yuki mulai merasa lelah, betisnya terasa sakit. "Masih jauh ya?" Yuki berhenti, lututnya terasa pegal.
Nggak sanggup!
Jungwon menoleh.
"Kenapa kita nggak naik angkutan umum aja? Bus atau apa gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Wife || Haruto
Ficção Adolescente[2nd story] Genre : Fanfiction, Teenfiction, Romance. Watanabe Haruto berusaha mati-matian menyembunyikan istrinya dari sorotan publik. Satu rahasia besar ini tak akan pernah ia ungkapkan sampai kapan pun, atau mungkin selamanya. Sstt! Ini rahasia...