.
.
.
.Work by
®_Wind™
🔞
****
Januari, 2020
–Brisbane–
Kota metropolitan terlihat berkilau di malam hari, gedung-gedung pencakar langit seolah tak mau kalah ingin memancarkan keindahannya lewat lampu-lampu yang menyala di dalamnya.
Seorang pemuda dengan setelan kemeja itu tengah menatap pemandangan di luar gedung melalui kaca jendela besar di sudut ruangan, sebelah tangannya tengah memegang gelas berisi anggur putih dengan es batu. Ia menyesapnya pelan, menikmati sensasi menyengat itu melewati tenggorokannya.
Sebelah tangannya lagi terangkat dan netranya memandangi selembar foto dengan tatapan berbinar, ada rasa haru dan rindu yang masih ia tahan dalam hati. Sebelah sudut bibirnya sedikit terangkat saat melihat sosok yang ada dalam foto tersebut, sendu di matanya tak bisa membohongi siapapun.
“Aku rindu kamu, Tiar.” bisiknya. Ia kembali mengembuskan napas perlahan dan sedetik kemudian ia mendengar suara pintu diketuk dari luar.
“Masuk.” ucap Jake singkat, terlihat seorang pemuda dengan setelan jas rapih berjalan memasuki ruangan lalu berhenti satu meter dari meja kerja yang ada di ruangan itu lalu membungkuk seraya memberikan hormat pada Jake.
“Saya sudah dapat alamat gadis itu, tuan.” ucapnya kemudian menyodorkan sebuah lipatan kertas putih pada Jake.
Pemuda itu menerimanya dan membaca dengan teliti.
“Menurut informasi dari tetangga dekatnya dia sudah tidak tinggal dengan keluarga atau pamannya lagi setelah di mutasi dari tempatnya bekerja. Dia juga jarang pulang ke rumah keluarganya, dia sekarang tinggal seorang diri.” ucap lelaki dengan setelan jas tersebut. Jake mengangguk paham lalu memasukkan secarik kertas berisi alamat itu ke dalam saku kemejanya.
“Siapkan tiket penerbangan paling awal ke Indonesia, saya akan pulang sekarang.” ucap Jake tegas dan di sanggupi oleh lawan bicaranya kemudian ia pamit undur diri.
“Tiar, tunggu aku.” gumamnya pelan sambil menatap ke arah foto di tangannya, ia menenggak minuman di gelasnya hingga tandas.
****
Tiar menghela napasnya lelah, bekerja sebagai kepala operator produksi membuat tenaganya terkuras hari ini. Tidak seperti biasanya, pemesanan barang sedang meningkat bulan ini dan akan di kirim ke beberapa negara. Tak jarang ia dan beberapa anak buahnya sering mengambil lemburan.
Gadis dengan rambut sepundak itu melepas kacamatanya lalu memijat bagian hidungnya pelan, tadi saat ingin ke kamar mandi ia sempat terbentur pintu karena tidak melihat ke arah jalannya. Beruntung tidak sampai pendarahan.
Ia mengganti pakaiannya di ruang ganti khusus karyawan lalu mengambil tas dan meninggalkan ruangan tersebut.
Tiar mengambil ponsel yang sempat ia taruh kantong barusan dan melihat-lihat akun sosial medianya. Tak sengaja ia melihat akun seseorang yang terasa familiar, ia menekan layar ponselnya hanya untuk memastikan jika foto yang ia lihat barusan adalah benar orang yang pernah ia kenal.
Segaris senyum terbit di wajahnya saat melihat beberapa foto yang ia lihat adalah benar seseorang yang ia kenal dulu.
“Apa kabar?” gumamnya pelan. Setelah ia sampai di depan gerbang perusahaannya, ia memasukkan ponselnya ke dalam tas yang ia bawa dan menunggu angkutan umum lewat di depan halte.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine With Idol
FanfictionKumpulan kisah halu bersama idol kesayangan kalian. ❗BERISI BANYAK KEHALUAN BERSAMA IDOL KPOP ❗ 🚫13+ → Basa non baku → SLOW UPDATE → No!! BxB GxG → Request? monggooo.. #6 in leehangyul #7 in verivery #13 in nuest #17 in victon #27 in sf9 #36 in mon...