6. [Stray Kids - I.N] Special Gift: My Child

585 30 2
                                    











Work By

®_Wind™























****





Varrah POV

Ada pepatah mengatakan, jika sepasang adik dan kakak belum bertengkar belum lengkap rasanya. Ya, aku akui itu memang benar. Dicari jika berjauhan tapi baku hantam jika berdekatan, macam orang mau di ruqyah.


Pagi ini adik laki-laki ku membangunkanku dengan mengguyurkan segelas air minum ke kepalaku, sontak saja aku langsung terbangun meski baru tiga jam lalu tertidur. Beruntung bukan di kasur, jika iya adik laki-laki kesayangan di keluarga ku ini akan habis olehku. Menjadi bulan-bulanan di pagi hari.


Setelah kabur begitu saja sambil tertawa jahanam, aku segera bangun lekas mencari laki-laki laknat itu.


“Dekkk!! Kesini gak?!! Kepala gue pusing nih gara-gara lo siram air segelas Jeongin!!!” Ucapku mengelilingi rumah sambil membawa sapu lidi.


“Laknat bener dah itu bocah kunyuk! Kemana sih pagi-pagi gini?! Sagara Jeongin Hutapea!! Kemane lo?!!” Ucapku berakhir menggeram. Setelah mendapatinya bersembunyi di balik semak halaman belakang, aku tersenyum sinis. Dia memang tidak pandai bersembunyi, bagaimana bisa dirinya bersembunyi dengan setengah kepalanya yang timbul begitu??


Mengendap-endap aku mendekatinya seraya mengangkat sapu lidi yang ku bawa.


“Jeongin?! Kemana lo adek laknat?!”Ucapku sambil membalikkan badan sejenak seolah memberi isyarat jika aku berdiri masih jauh darinya. Setelah berada tepat di belakangnya aku menghentikan langkahku lalu mulai memanggilnya dengan suara lirih.


“Adek Jeongin,” Aku bisa melihat jika tubuh yang sedang bersembunyi itu mulai menegang, dan perlahan ia menolehkan kepalanya kebelakang sambil menunjukkan cengiran bodoh padaku.


“Ngapain disitu? Ngumpet hmm..” Tanyaku pelan terus menatapnya dengan senyum paksa.


“Hehehe.. Kakak ku sayang, Jeongin lagi ngungsi kak.” Ucap Jeongin mulai berdiri, mengambil aba-aba untuk kabur.


“Ngungsi dari apa adek sayang?” Ucapku lalu mulai mengangkat sapu lidi tinggi-tinggi.


“Ada setan ngamuk di depan Jeongin kak!” Ucapnya setelah itu mengambil jurus seribu langkah, kabur dari pukulan perih sapu lidiku.


“Heh!! Jurig sia maneh!!” Kemudian aku menyusul Jeongin yang kabur ke dalam rumah.


“Jeongin!! Berhenti gak?! Kemari lo sini!! Kepala gue pening gara-gara lo siram air minim ini!!”


Hampir aja aku menarik tangan Jeongin yang hendak masuk ke ruang tengah, ia justru menubruk Ayah yang baru saja membawa kopi dari arah dapur. Jadilah Ayah bermandikan kopi di wajahnya, aku langsung berhenti berlari dan menyembunyikan sapu lidiku.
Melihat wajah murka ayah, aku langsung tersenyum sumringah.


“Sagara Jaeongin Hutapea.. LIHAT INI?!! BAPAK KAU MANDI LAGI!!!”


Mampus kau curut got! Ayah akan membawa kau ke Kamp. Pelatihan militer tempat Ayah tugas. Hahahaha...


Imagine With IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang