.
.
.Story by
_Wind
.
.
.****
Hari ini pekerjaan rumahku sudah selesai, tinggal menjemput anak bungsuku yang masih berada di sekolah. Aku segera mengganti baju dan sedikit merias diri agar terlihat lebih segar, setelah di rasa sudah rapih aku segera keluar rumah dan mengunci pintu. Tak lupa juga dengan membawa tas selempang kecil di bahu, hanya berisi kartu identitas, SIM, ponsel, dan juga beberapa lembar uang berwarna biru, takut anak bungsuku meminta jajan.
Memakan waktu sekitar kurang lebih tiga puluh menit menggunakan taksi online, aku pun sampai di depan sekolah dasar tempat anakku menimba ilmu.
Aku duduk sedikit jauh dari kerumunan ibu-ibu yang sedang asyik bergosip, enggan untuk bergabung. Lagi pula mereka terlihat lebih 'senior' dariku dan aku takut tidak bisa mengimbangi bahan pergosipan mereka. Aku ini malas mengusik urusan orang lain, hanya itu.
KRIIINNGGG
Suara bel pulang terdengar nyaring dari pengeras suara yang ada di atas kepalaku, bahkan aku sempat terkaget saat mendengar suara nyaring itu.
Aku berdiri lalu mengintip ke dalam kelas anakku lewat jendela yang tidak tertutup gorden dan tak lama kemudian suara nyaring khas anak kecil terdengar memekakkan telinga, aku melihat anak laki-laki berusia tujuh tahun itu berlari ke arahku dan memeluk pinggangku. Kayasha Daichi.
"Seneng banget adek. Belajar apa tadi?" tanyaku lalu mengambil tas yang di pakai Daichi dan menyampirkannya di bahuku.
"Belajar gambar, ma. Tadi aku gambar mobil!" sahut Daichi antusias, bahkan anak laki-laki itu sampai melompat kecil di depanku.
"Oh, ya? Nanti mama lihat ya kalau sudah sampai rumah."
Kami berjalan perlahan keluar dari area sekolah sambil berbincang riang.
"Adek mau jajan nggak?"
"Nggak, ma. Adek mau beli ayam goreng aja yang di dekat rumah."
Belum sempat aku menjawab, tas selempang yang ku bawa bergetar membuat langkahku juga ikut terhenti.
"Dai, sebentar sini!" panggilku pada Daichi yang sedang berdiri di depan tukang mainan kemudian anakku berjalan menghampiriku kembali.
Aku mengambil benda persegi yang bergetar dalam tasku dan melihat nama pemanggil dari anak pertamaku, keningku mengerut heran. Tak biasanya dia mau meneleponku, biasanya dia lebih memilih menelepon ke telepon rumah.
"Halo, ada apa Niki?" ucapku setelah menggeser ikon berwarna hijau di layar ponsel.
"Selamat siang, bu. Kami dari kantor kepolisian ingin memberitahu ibu kalau anak ibu yang bernama Nishimura Riki kami tahan di kantor kepolisian karena terlibat tawuran antar sekolah."
Mataku melotot seketika mendengar suara itu dari seberang telepon, jantungku serasa terjun bebas ke kaki. Sejak kapan Niki mulai terlibat tawuran begitu?
"Ma-maaf pak, apa itu dari SMA Panellis?"
"Iya betul, bu. Apa ibu bisa datang?"
"Iya pak, bisa. Saya akan segera kesana. Terima kasih informasinya, pak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine With Idol
FanfictionKumpulan kisah halu bersama idol kesayangan kalian. ❗BERISI BANYAK KEHALUAN BERSAMA IDOL KPOP ❗ 🚫13+ → Basa non baku → SLOW UPDATE → No!! BxB GxG → Request? monggooo.. #6 in leehangyul #7 in verivery #13 in nuest #17 in victon #27 in sf9 #36 in mon...