Story by
.
.
.
.
®_Wind™
****
Fania menghentikan langkahnya saat ponselnya bergetar di dalam tas, ia mengeluarkan gawai tersebut dan melihat nama yang tertera pada layar berukuran enam setengah inci itu.
Helaan napas keluar dari mulutnya sebelum ia menjawab panggilan yang masuk ke ponselnya.
“Halo?”
‘Jangan lupa nanti malam kamu ada acara keluarga sama aku.’ Fania memejamkan mata sejenak.
“Iya. Itu aja ‘kan?”
‘Lihat ke arah jam sebelas.’ Fania mengikuti arah instruksi orang yang meneleponnya.
Sebuah mobil Lamborghini berwarna hitam sedang berhenti di seberang jalan, tentu Fania tahu itu mobil milik siapa.
‘Aku tunggu di mobil.’ Dan sambungan itu diputus sepihak.
Fania memejamkan mata lagi sambil menarik napas dalam sebelum akhirnya gadis itu memutuskan untuk menyeberangi jalan mendekati mobil mewah yang tengah berhenti di pinggir jalan lalu masuk ke dalamnya.
“Ada apa lagi?” tanya Fania langsung tanpa menatap lawan bicara, gadis itu enggan berbasa-basi jika sedang berbincang dengan orang yang ada di sampingnya.
Lelaki yang duduk di kursi kemudi itu tersenyum simpul lalu mengusap puncak kepalanya.
“Kita cari baju dulu yang cocok, biar kelihatan serasi.” ucapnya kemudian memasang sabuk pengaman.
“Buat apa? Bajuku banyak di rumah, kamu aja.”
“Nggak, Kita harus sesuaikan sama acaranya. Acara itu sekaligus peresmian acara pertunangan kita setelah orang tua aku lamar kamu.” Fania yang mendengar ucapan lelaki itu seketika menoleh ke arahnya.
“Junkyu! Apa-apaan kamu?! Aku udah bilang kita nggak akan adain acara pesta pertunangan ‘kan?” seru Fania menatapnya nyalang.
“Kamu tenang aja, cuma keluarga kita dan nggak ada yang lain. Bukan kita aja yang tunangan, soalnya sepupu sama om aku juga.” balas lelaki bernama Junkyu itu kemudian mendekat ke arah Fania.
“Om aku lagi puber kedua setelah perceraian sama istri sebelumnya tahu, lucu ‘kan?” ucap Junkyu pelan di samping telinga Fania lalu menjauh.
“Jadi om ku berniat buat adain acaranya bareng aja.” kata Junkyu lagi, lalu menjalankan mobilnya.
“Kelakuan orang kaya emang aneh-aneh, ya?” gumam Fania masih terdengar oleh Junkyu dan membuatnya terkekeh.
“Ya, memang. Jadi kamu harus terbiasa.”
*
Sepasang kekasih itu sudah sampai di sebuah butik ternama di pusat kota, setelah memarkir kendaraannya Junkyu dan Fania keluar dari mobil.
“Kenapa sih nggak pernah mau aku bukain pintu?” ucap Junkyu sedikit cemberut lalu menautkan tangannya pada Fania. Ia sangat suka tangan hangat gadis itu sekalipun dalam keadaan dingin, ia akan tetap hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine With Idol
FanficKumpulan kisah halu bersama idol kesayangan kalian. ❗BERISI BANYAK KEHALUAN BERSAMA IDOL KPOP ❗ 🚫13+ → Basa non baku → SLOW UPDATE → No!! BxB GxG → Request? monggooo.. #6 in leehangyul #7 in verivery #13 in nuest #17 in victon #27 in sf9 #36 in mon...