Prolog.

1.5K 116 54
                                    

"Really Dad?!! Again??!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Really Dad?!! Again??!"

"Chris, ini yang terakhir... Daddy janji."

Chris hanya bisa melongo melihat Ayahnya membawa pulang seorang bocah laki-laki yang nampak begitu lusuh. Sementara bocah itu menatap Chris takut-takut sambil membawa langkahnya mengikuti pria yang membawanya untuk memasuki rumah. Matanya berbinar menatap segala kemegahan di dalam rumah ini.

"Kau juga bilang seperti itu saat membawa Seungmin kemari," protes Chris sambil ikut melangkah cepat mengikuti Ayahnya yang berjalan kearah dapur. "Dad, ayolah. Kau tidak bisa membawa orang sembarangan seperti ini ke dalam rumah."

Lim Namjoon bersikap tidak mendengarkan ocehan anaknya. Dia menggiring bocah laki-laki yang tadi dibawanya untuk duduk di salah satu kursi meja makan. Mengabaikan segala tatapan jengkel dari Chris dibalik punggungnya.

"Kau lapar?" tanyanya. Namjoon berlutut untuk mensejajarkan wajahnya dengan anak itu.

Bocah itu melirik Chris yang sedari pintu masuk selalu memberinya wajah tidak bersahabat sebelum mengangguk pelan. Kepalanya menunduk menatap kedua tangan mungilnya yang saling bertautan di atas paha.

"Nah, bersihkan dulu tanganmu setelah itu makan ya. Aku akan menyuruh Bibi Nam untuk menyiapkan makanan." Setelah berucap sambil mengusap kepala anak itu Namjoon membawa langkahnya keluar dari dapur. Sempat melirik sekilas kepada putra sulungnya yang bersandar di tembok pembatas antara dapur dan ruang TV.

Tanpa menunggu disuruh lagi, bocah itu segera menuruti perkataan Namjoon. Dia turun dari kursi dengan rasa senang yang membuncah. Rasa laparnya sudah tidak bisa ditahan lagi. Rasanya wastafel yang lebih tinggi darinya bisa dia jangkau dengan mudah saking tidak sabarnya untuk segera menyantap makanan. 

Setelah selesai mencuci tangan dia kembali duduk di tempatnya semula sambil menunggu Namjoon. Sesekali melirik kearah Chris yang sedari tadi hanya berdiri disana sambil terus menatapnya. Uh, jika saja tatapan bisa membunuh, mungkin kepala anak itu sudah berlubang saking tajamnya tatapan yang Chris berikan. Tak lama Namjoon kembali dari suatu tempat bersama seorang wanita paruh baya yang mungkin adalah Bibi Nam.

"Jeongin, perkenalkan ini Bibi Nam. Kau bisa meminta kepadanya jika butuh apapun."

Jeongin bangkit dan segera membungkuk hormat kepada Bibi Nam. "Ha –halo, saya Jeongin."

Bibi Nam hanya mengangguk dengan senyum penuh aura keibuan. Namjoon kembali melirik kearah Bibi Nam. "Bibi, tolong urus Jeongin. Biarkan dia menempati kamar kosong yang ada di lantai dua."

"Baik tuan."

Semua itu tak luput dari pandangan Chris yang memperhatikan. Bagaimana Ayahnya memberikan perhatian kepada bocah yang nampak begitu kurus untuk ukuran anak seusianya. Bagaimana Bibi Nam yang rela dibangunkan tengah malam hanya untuk membuatkan makanan untuk bocah entah berantah itu. Atau bagaimana sumringahnya bocah itu ketika menyantap makanannya.

Brothers - SKZ x BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang