17 : Kecurigaan Seungmin

390 70 11
                                    

"Pulang dengan siapa, Hyung?" Seungmin yang sedang olahraga di halaman depan bertanya penasaran saat melihat Hyunjin turun dari sebuah mobil yang terlihat asing di matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pulang dengan siapa, Hyung?" Seungmin yang sedang olahraga di halaman depan bertanya penasaran saat melihat Hyunjin turun dari sebuah mobil yang terlihat asing di matanya. Biasanya Hyunjin dijemput oleh Changbin atau sopir mereka karena jarang sekali anak-anak Lim menggunakan transportasi umum. Bukan sombong, kepala keluarga Lim memang se-protektif itu kepada anak-anaknya.

"Wah, tumben sekali kau olahraga," sapa Hyunjin dengan senyum lebar kala melihat Seungmin yang banjir keringat. Langkahnya ringan mendekat kearah adiknya yang sedang melakukan gerakan squat jump. Beberapa pujian dan acungan jempol dia berikan karena Seungmin termasuk manusia yang malas menggerakkan badannya.

Seungmin menghentikan aktivitasnya ketika Hyunjin mendekat. Kedua alisnya menukik kesal sebab Hyunjin mengabaikan pertanyaannya. "Kau pulang dengan siapa, Hyung?" tanyanya dengan nada yang lebih ditekankan.

Alis Hyunjin berkerut samar. Perubahan raut Seungmin terlihat. Adiknya yang biasanya berwajah cerah itu kini terlihat kesal dan –marah? Hyunjin tidak yakin tapi ia pernah melihat wajah Seungmin yang seperti itu dulu. Walau dengan keheranan Hyunjin menjawab pertanyaan Seungmin dengan jujur. "Paman Jimin."

Alih-alih merasa senang karena ditanyai, Hyunjin justru merasa heran karena Seungmin mirip seperti seorang pria yang cemburu sebab kekasihnya diantar oleh pria lain. Tapi masa iya Seungmin sampai memasang raut tidak suka seperti itu hanya karena ia diantar oleh Jimin.

Seungmin mengangkat kedua alisnya. Kedua tangannya sudah berada di kedua sisi pingganggnya. "Paman Jimin? Temannya Daddy yang akhir-akhir ini sering berkunjung itu?"

"Iya. Tidak mungkin kau tidak mengenalnya."

"Kok bisa sampai diantar dia?"

Oke, sampai sini Hyunjin benar-benar merasa aneh dengan Seungmin. Diantara anak-anak Lim yang lain, Seungmin adalah anak yang jarang ingin tahu urusan saudara-saudaranya. "Kami tidak sengaja bertemu saat aku akan pulang tadi. Kebetulan Paman Jimin menawariku tumpangan dan aku ikut saja."

"Kenapa tidak minta jemput saja, Hyung? Sopir menganggur sedari tadi tahu!" seru Seungmin. Bibirnya maju dengan alis menukik sambil tangannya berkacak pinggang. Benar-benar gestur ngambek seorang Lim Seungmin.

Hyunjin ingin tertawa sebenarnya melihat gestur adiknya tapi otaknya terlanjur dipenuhi rasa heran karena reaksi Seungmin. Jika itu Namjoon, Chris atau Changbin atau Lino, ia akan menerima saja diberi rentetan pertanyaan seperti itu. Karena sudah terbiasa juga para tertua di rumah menanyai anak-anak yang pulang terlambat atau tidak dijemput oleh siapapun. Untuk Seungmin, ini pertama kalinya jadi Hyunjin tidak tahu harus bereaksi seperti apa selain terkejut.

"Hyung, ponselmu tidak mati kan? Kenapa tidak menelpon sopir saja sih? Kalau Daddy tahu pasti dia akan marah. Kau tahu kan Jisung pernah dimarahi karena pulang naik bus tanpa mengabari dulu," cerocos Seungmin tiba-tiba.

Brothers - SKZ x BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang