36 : Chaos

434 50 12
                                    

Pada akhirnya Hyunjin pulang terlambat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada akhirnya Hyunjin pulang terlambat. Ia banyak merenung di halte sampai tertinggal bus yang akan dinaikinya. Percakapan dengan Paman dan Bibinya masih membayangi Hyunjin. Katanya Hyunjin boleh mampir dan menginap kapan saja di rumah mereka. Ugh, memikirkannya saja Hyunjin tidak mau.

"Dari mana?"

Hyunjin terlonjak dari acara mengendap-endapnya. Ia mematung melihat Chris sudah melipat tangannya di depan dada datang dari ujung tangga. Tatapannya sedikit membuat Hyunjin cemas. Tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun, si sulung berjalan mendekat ke arah adiknya.

"Ponselmu hilang?" tuding Chris begitu sampai di hadapan Hyunjin. "Kenapa pulang terlambat tidak mengabari siapa-siapa?"

Hyunjin menegakkan posisi tubuhnya, melirik Chris sekilas sebelum melarikan tatapannya ke arah jam dinding. Sudah pukul sembilan malam ternyata. Hyunjin menggaruk tengkuknya dengan raut bersalah. "Maaf, ponselku mati," jelasnya.

Hyunjin tidak berbohong, ponselnya benar-benar mati sejak sore tadi dan ia sama sekali tidak mau meminta tolong kepada Paman dan Bibinya untuk sekedar meminjam charger. Ia pikir sore tadi ia sudah bisa pulang makanya ia tidak khawatir belum mengabari keluarganya.

Chris mengangkat sebelah alisnya. "No excuse, harusnya kamu bisa mengabari begitu ada rencana mau pergi kemanapun sepulang sekolah."

"Maaf..."

"Hyung tanya kamu habis darimana?"

Hyunjin seketika menelan ludahnya. Ia pikir berbohong adalah satu-satunya jalan. Tidak mungkin ia bilang jika ia baru saja menghabiskan waktu dengan Paman dan Bibinya. Yang mana untuk orang-orang yang tahu masa lalu Hyunjin pasti akan bereaksi tidak percaya dan mungkin mengatai Hyunjin bodoh karena masih mau berhubungan dengan manusia abusive seperti Paman dan Bibinya. Juga, Untuk saat ini, Hyunjin tidak ingin orang-orang di rumah ini tahu bahwa Paman dan Bibinya sudah berada di sekitar Hyunjin. "Aku –aku habis makan ramen bersama teman-temanku."

"Jeno? Soobin?"

Hyunjin membulatkan matanya karena tidak menyangka Chris mempertanyakan hal itu. Ia sama sekali tidak mempersiapkan kebohongan akan siapa yang makan ramen bersamanya. Sebab, ia pikir kata 'teman-temanku' saja cukup untuk Chris. Hyunjin mendadak jadi gugup, ia takut salah menjawab dan membuat dirinya berada di dalam masalah.

Melihat keterdiaman adiknya membuat Chris mendengus geli. Apalagi ekspresi Hyunjin benar-benar mirip dengan orang yang tertangkap basah berbohong. "Hyung sudah bertanya kepada mereka sejak sore tadi dan mereka bilang kamu langsung pulang. Jadi, teman yang mana yang kamu maksud?"

"Kai," jawab Hyunjin langsung. Secara ajaib wajah Kai terlintas begitu saja di benaknya. Setelah ini mungkin Hyunjin akan banyak meminta maaf kepada temannya yang satu itu karena ia sudah sering menjual namanya. "Dia teman baruku di Ruselia. Daddy juga tahu, kok."

Mata Chris masih memicing tidak percaya. Setahunya, Hyunjin tidak pandai mencari teman makanya temannya hanya Jeno dan Soobin yang sudah lumayan dikenal oleh Chris. Namun begitu, jika yang adiknya katakan benar, maka Chris ikut senang karena Hyunjin akhirnya bisa menemukan teman baru selain dua orang jangkung itu.

Brothers - SKZ x BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang