25 : Sebuah Kekecewaan

317 69 24
                                    

"Kami Kembali" di spacetoon memang belum pernah terjadi, tapi Kim Maca sudah kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kami Kembali" di spacetoon memang belum pernah terjadi, tapi Kim Maca sudah kembali. Hai, para Pembaca... apa kabar? Masih ada yang ingat sama Lim Family?

.

.

.

"Kau tampak berantakan Jim."

Namjoon menutup pintu ruang kerjanya dengan pelan. Sebelah tangannya terangkat untuk memberi sapaan pada Jimin yang sudah lebih dulu duduk di sofa. Sore ini Jimin berkunjung ke kediamannya dalam keadaan cukup berantakan. Ya, dalam artian sebenarnya. Pria itu hanya menggunakan kaos oblong dan celana jeans belel yang jauh sekali dengan Jimin yang biasanya menggunakan setelan jas mahal dan rambut klimis.

"Pencarian ini membuatku gila," keluh Jimin. Tak ayal tawa penuh keputusasaan mengiringi perkataannya barusan. "Tapi aku tidak bisa gila sebelum menemukan jejak keponakanku. Baik dia hidup atau sudah tiada, aku harus menemukannya."

Namjoon duduk di sebrang Jimin. Memandang kawan yang lebih muda dengan prihatin. Selama ini hidup Jimin tidak pernah tenang karena tidak membawa keponakannya setelah kecelakaan naas itu. "Kau pasti menemukannya, Jim. Ingat, tidak ada usaha yang sia-sia. Kau pasti akan menemukan keponakanmu."

"Dimanapun dia. Kuharap dia selalu baik-baik saja," ujar Jimin dengan suara pelan dan seulas senyum tipis.

Namjoon balas tersenyum. Ia menyambar kopi yang baru disajikan oleh Bibi Nam. "Perlu bantuanku? Aku bisa menyewa orang untuk mencari keponakanmu. Mungkin jika dilakukan oleh banyak orang keponakanmu itu bisa segera terlacak keberadaannya." ucapnya yakin sambil tangannya kembali menyimpan cangkir kopinya di atas meja.

"Tidak perlu, Hyung. Aku hanya tinggal mencari kedua orang ini untuk menemukan keponakanku." Jimin menggeleng yakin. Ikut menyeruput kopi miliknya. Tenggorokannya seketika menghangat di tengah serangan udara dingin dari AC dan hujan di luar.

"Kedua orang? Siapa?" tanya Namjoon penasaran.

Jimin menghembuskan nafas kasar setelah menyimpan kembali gelasnya. Ada kilatan emosi di kedua matanya. Jelas, ia masih emosi perihal pencariannya terhadap pasangan suami istri itu tidak membuahkan hasil apapun. "Mereka yang seharusnya menjadi orang tua pengganti untuk keponakanku."

"Oh—"

"Hhh ... Tapi mereka malah menyiksanya dan menjualnya entah kemana." Rambutnya yang sejak awal tidak ditata kini diacak menggunakan kesepuluh jarinya. Menandakan jika seorang Park Jimin memang frustasi.

Hal itu yang menyebabkan diamnya Namjoon. Membiarkan Jimin sejenak dengan rasa frustasinya. Sementara otaknya berusaha mencerna. Kepalanya mendadak ribut di tengah kebisuannya menatap Jimin. Bagaimana kalimat Jimin dan cerita yang ia ketahui tentang salah satu anak angkatnya sedikit mirip. Namjoon baru teringat. Baru tahu alasan kenapa ia selalu merasa tidak asing setiap kali mendengar cerita tentang keponakan Jimin.

Brothers - SKZ x BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang