21 : Mimpi Buruk Dari Masa Lalu

427 68 15
                                    

HALOOO, maaf terlambat ya huhu TT
by the way, ayo komen dan vote supaya Kim sama Maca MAKIN SEMANGAATTT!!!

WKWKWK (kalian tuh moodbooster kita loh) :3

WKWKWK (kalian tuh moodbooster kita loh) :3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Vegas? Untuk apa?"

Jungkook yang sedang fokus bermain game mengendikkan bahunya. "Tidak tahu. Kelihatannya ada hal darurat disana." Kedua tangannya sibuk menari diatas keyboard. Sesekali jari-jari bertatto itu akan menekan keyboard dengan ganas hingga suaranya terdengar di sekitaran kamar. Matanya sama sekali tidak beralih dari layar dan sepasang earphone menyumpal kedua telinganya.

"Aneh. Akhir-akhir ini Paman Jimin sering sekali ke Las Vegas. Bahkan sampai menetap berbulan-bulan. Apa ada masalah dengan bisnisnya ya?" Taehyung bergumam sendiri diatas kasur milik Jungkook. Dia sedang berkunjung sambil membawakan oleh-oleh dari Jeju untuk Paman dan adiknya. Jungkook memang memiliki kamar pribadi di kediaman Seokjin. Penuh dengan alat-alat gaming dan banyak sekali foto-foto random yang dipajang di kamarnya.

"Kenapa Paman Jimin sama sekali tidak mengabariku ya? Padahal aku belum sempat bertemu dengannya selama ia di Korea tapi dia sudah kembali saja ke Las Vegas. Kau tidak berpikir dia menyembunyikan seorang wanita dan anak disana kan?"

Erangan Jungkook membuat Taehyung menghela nafas kemudian merebahkan tubuhnya. Mengenyahkan segala pemikiran konyolnya. Ia lupa Jungkook berubah menjadi idiot tuli jika sudah bermain game. Adalah sebuah kesia-siaan mengajaknya bicara, apalagi bicara hal serius seperti sekarang.

Taehyung menatap langit-langit kamar dengan pikiran menerawang. "Dulu, Paman Jimin pernah bercerita padaku jika ia sedang mencari keponakannya disana. Sudah 10 tahun berlalu apa dia belum menyerah juga? Padahal disana ada keluarga kakak iparnya, kenapa dia tidak minta bantuan mereka saja?"

Lagi-lagi celotehan Taehyung disambut oleh suara keyboard dan erangan tertahan dari Jungkook. Rupanya Taehyung tidak peduli jika ocehannya diabaikan oleh sang adik. Ia hanya ingin mengeluarkan suara-suara di dalam kepalanya.

"Aduh, siapa ya nama keponakannya, Paman Jimin pernah memberitahuku. Bocah itu tidak memiliki nama korea, yang pasti nama belakangnya menggunakan nama dari keluarga suami kakaknya Paman Jimin." Taehyung meremas rambutnya yang lebat. Sebuah nama yang pernah Jimin sebutkan sudah berada di ujung lidah tapi begitu sulit untuk diucapkan. Taehyung ingat, tapi lupa. "Ahh, kenapa aku bisa lupa?!"

"HAH! SIAL!" Umpatan itu diakhiri dengan bantingan earphone ke atas meja komputer. Jungkook memijat pelipisnya yang berdenyut. Dia tidak suka kalah dan barusan musuhnya benar-benar hebat hingga Jungkook yang sudah berpengalaman dalam game ini harus menerima kekalahan dengan terpaksa. Pemuda itu menyandarkan tubuhnya rileks sambil membuang nafas.

"Kau membuatku kaget, bocah sial!" protes Taehyung.

Ingat jika tadi Taehyung mengajaknya bicara, Jungkook segera memutar kursinya agar menghadap kasur. Dia melihat Taehyung sedang berbaring dengan rambut berantakan dan kedua alis yang hampir menyatu. Memikirkan apa kakaknya itu hingga wajahnya terlihat serius sekali?

Brothers - SKZ x BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang