30. Perasaan Felix

286 62 25
                                    

Bohong kalau Felix tidak khawatir Hyunjin kabur dari rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bohong kalau Felix tidak khawatir Hyunjin kabur dari rumah. Tentu saja ia cemas, namun hanya 30% dari 100% saja. Sisanya dia tidak terlalu memperdulikannya. Namun yang pasti ia sebal ketika semua orang di rumah sibuk mencari Hyunjin, mereka semua akan lupa padanya. Seolah Felix ini adalah anak pungut, padahal jelas-jelas ia anak darah daging Namjoon. Kenapa ayahnya tidak pernah mempedulikannya?

“Lix.” untuk yang ketiga kalinya, Jisung kembali memanggil Felix. Beberapa detik kemudian, barulah Felix menoleh meski masih terlihat jelas gurat masamnya. Melihat itu lantas Jisung mengerutkan dahinya. “Kenapa? Daritadi aura kamu seperti mau marah saja.” tanya Jisung sekaligus berkomentar.

Seungmin, yang sedang memilih roti isi, sesekali melirik ke arah Felix dan Jisung dengan heran. “Ada apa kalian berdua? Cepat pilih rotinya, antrian masih panjang. Kasihan yang di belakang.” teguran Seungmin membuat Felix berdecak pelan lalu memilih roti isinya dengan random, beda dengan Jisung yang tinggal bayar lalu pergi.

Di perjalanan menuju kelas mereka, Jisung tidak ada henti-hentinya melirik Felix yang masih diam. Anak itu seperti mau marah pada sesuatu, namun mereka tidak tahu alasannya apa. Seungmin pun menyadarinya saat di mobil tadi pagi. Ia tahu kalau ada sesuatu yang membuat Felix kesal namun tidak bisa dilampiaskan.

“Ada apa, sih?!” Jisung yang merasa tidak tahan langsung menyeru kencang membuat beberapa murid langsung menatapnya. “Felix, kau ini, ya! Kalau sebal denganku katakan saja sekarang. Jangan malah diam seperti ini.

Dipancing seperti itu membuat Felix mengerutkan dahinya dengan tatapan tajam. “Apa-apaan, sih, Lim Jisung? Siapa juga yang sebal denganmu!” Felix balik menyeru.

Sebagai seseorang yang perasa, tentu Jisung tahu kalau Felix sedang badmood. Sudah beberapa hari ini semenjak kejadian Seungmin tenggelam. Mau diungkap pun rasanya sungkan, ia tidak mau membuat banyak masalah. Mungkin saja Felix sedang banyak pikiran, kan? Tapi Jisung penasaran. Apa, sih, yang membuat Felix sampai badmood seperti ini? Siapa kira-kira, ya?

Tidak beberapa lama kemudian Felix pergi lebih dahulu, berlari menuju kelasnya, meninggalkan Seungmin dan Jisung di lorong yang saling pandang.

“Kamu apakan Felix, Ji?” tuduh Seungmin langsung.

Jisung yang dituduh, mendadak sewot dan mengerutkan dahinya. “Kok aku, sih?! Aku tidak melakukan apa-apa. Serius,” Jisung menghela napasnya pelan. Ia tidak bisa menyembunyikannya sendirian, ia butuh seseorang untuk bertukar pikiran. “Seungmin, dia sudah badmood semenjak kamu dirawat, loh. Aku pikir dia badmood karena kamu dirawat, jadi kalian terpisah. Tapi… melihat kamu pulang dan kembali sehat, dia masih sama saja, tuh. Aku justru bingung kenapa Felix sampai banyak diam seperti ini…”

Seungmin mengusap dagu tanda berpikir. Tatapannya sedikit menatap langit-langit ruangan. Bukan hanya Jisung, ia juga merasakannya. “Aku juga merasakannya, Jisung. Aku juga tidak tahu kenapa dia bisa menjadi pendiam seperti ini. Aku pikir itu karena kamu.”

Brothers - SKZ x BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang