01 : Disuatu Pagi Tentang Menjadi Seorang Kakak

769 102 41
                                    

Chris menatap punggung Minho—Lino— yang sedang memasak bersama Yongbok—Felix—adik kandungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chris menatap punggung Minho—Lino— yang sedang memasak bersama Yongbok—Felix—adik kandungnya. Lebih dulu ia mengambil roti berisi selai yang sempat Lino buat untuk mengganjal perut siapapun yang sudah lapar sebelum sarapan selesai dibuat. Chris segera mendekati keduanya. Ia memerhatikan bagaimana lihainya Lino membumbui nasi goreng, serta bagaimana Felix dengan mudahnya memotong sayuran tanpa takut tangannya terluka.

"Ada yang bisa aku bantu?" tanya Chris menawarkan bantuan. Sekiranya ia bisa membantu meski hanya mencicipi saja. Karena ia tidak terlalu jago masak seperti Lino dan Felix, jadi ia hanya memperhatikan saja.

Lino terkekeh pelan mendengar pertanyaan Kakak tertua disini. "Cukup bangunkan yang lain saja. Ini sudah pagi," sekilas Lino melihat langit di celah jendela kecil di tembok dekat penyimpanan stok makanan. "Hyunjin, Jisung, Seungmin dan Jeongin sekolah pagi bukan?"

Chris hanya mengangguk dan diiringi dengan desahan malas. "Aduh, kenapa mereka tidak sepertimu yang bangun tepat waktu ya?" tanya Chris yang ditujukan pada Felix. Sementara Felix hanya terkekeh pelan.

"Cepat bangunkan saja, Hyung. Kasihan kalau mereka telat. Nanti kena hukum guru lagi." Felix menggurui sementara Chris hanya menghela napasnya. Manik mata Felix masih menatap punggung Chris yang sedang berjalan menjauhi area dapur sambil mengunyah rotinya. Ketika punggung sang Kakak tidak kelihatan, barulah ia kembali dengan kegiatannya. "Chan-hyung itu tidak sadar diri ya? Padahal dia juga sering telat." celetuk Felix pelan membuat tawa Lino pecah.

...

Chris membawa kakinya melangkah menuju kamar Seungmin yang dekat dengan tangga. Ketika ia membuka pintu kamar salah satu Adiknya, ia cukup terkejut melihat seungmin sedang mengacingkan baju seragamnya di depan jendela yang ditutupi gorden tipis.

"Aigoo, Seungmin-ah, kau sudah bangun dan bersiap?" Chris berdecak kagum sambil menggelengkan kepalanya. Ia masuk ke dalam lalu merapikan selimut yang berantakan.

Seungmin berbalik. "Aku sudah bangun ketika Lino-hyung tidak sengaja menjatuhkan panci." lapornya membuat Chris tergelak. Padahal dapur ada di lantai satu tapi suaranya sampai ke lantai dua dimana kamar Seungmin berada.

"Aku juga mendengarnya. Berisik sekali." Chris setuju dengan Seungmin. Ia menepuk bahu Seungmin dua kali sambil merapikan rambutnya yang agak berantakan. "Nah, sudah rapi. Setelah selesai semuanya langsung sarapan, oke?" Chris memerintah dengan lembut pada Seungmin

Sang Adik mengangguk lalu tersenyum kecil. "Tentu saja."

"Aigoo, manisnyaa!" Chris mengusak pelan lagi surai Seungmin. "Hyung ke kamar yang lain dulu, ya? Jangan lupa buku tugasmu di bawa, nanti kau dimarahi guru lagi." petuahnya pada Seungmin.

Seungmin mengangguk patuh. "Aku tidak akan lupa, Hyung. Silakan ke kamar yang lain." jawabnya mempersilakan Chris pergi.

Chris melangkahkan kakinya menuju kamar Jisung. Ia mendengar suara krasak krusuk dari kamar salah satu adiknya yang menggemaskan ini. Dengan dahi berkerut, Chris memasuki kamar yang tidak dikunci itu. Alangkah terkejutnya ketika ia melihat seisi kamar yang berantakan, penuh dengan baju-baju yang berserakan. Chris berdecak lalu menggeleng pelan.

Brothers - SKZ x BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang