Special Hyunjinnie's Birthday!

519 89 20
                                    

Lino menimpuk main-main kepala Changbin dengan bantal sofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lino menimpuk main-main kepala Changbin dengan bantal sofa. Ekspresinya berkerut marah, pun dengan dahinya yang menunjukkan kekesalannya pada Changbin. Sementara yang menjadi korban timpukan itu langsung kesal, berteriak marah. Teriakan cempreng Changbin mengundang Chris yang sedang belajar itu langsung turun ke bawah, memeriksa kedua adiknya. Sementara Felix kecil yang sedang duduk di sofa hanya diam memerhatikan.

"Kalian kenapa sih?" Chris bertanya, dahinya berkerut melihat Lino dan Changbin yang saling timpuk bantal sofa ke wajah mereka. "Jangan membuat contoh yang tidak baik didepan Felix!" ia bertolak pinggang sambil menggeleng pelan.

"Dia duluan, Hyung!" Changbin menunjuk Lino dengan kesal. Rambutnya sudah berantakan karena timpukan penuh nafsu dari Lino.

"Aku punya nama!" seru Lino marah. "Jangan tidak sopan padaku!"

"Ah!" Changbin berteriak lagi, menutup matanya dengan marah lalu membukanya lagi. Ia beringsut mundur. "Lino-Hyung tidak terima aku menang darinya!"

Chris berdecak pelan. "Astaga, ini hanya permainan. Jangan dibuat serius!" serunya pada mereka. Ia kemudian menatap Felix yang sedang berbaring diatas sofa sambil memainkan kakinya ke atas dan ke bawah, bernyanyi dengan suara cempreng seolah tidak peduli dengan pertengkaran bocah kedua kakaknya.

"Kau yang licik bermainnya, Changbin!"

"Tidak, huh! Bilang saja kau lemah! Dasar!"

"Heei!" Lino langsung mengunci leher Changbin dengan main-main sambil menggelitiki pinggang adiknya. Sontak hal itu membuat Changbin bergerak seperti cacing kepanasan dan meminta Lino untuk melepaskannya. "Tidak, tidak mau! Kau adik yang nakal! Jangan mengataiku seperti itu! Kau yang licik, bukan aku yang lemah!"

Dasar. Chris menutup wajahnya lelah. Ia kemudian berjalan menuju Felix dan duduk disisi sofa yang masih lega. "Lixxie," panggilnya pada sang adik.

Felix mendongak, kebetulan Chris berada di dekat kepalanya, ia menatap Felix dengan mulutnya yang terbuka. "Apa, Hyung?" tanya Felix.

"Mau jalan-jalan ke taman? Atau keliling komplek?" daripada belajarnya terganggu dengan pertengkaran bocah Lino dan Changbin, lebih baik dia mengajak Felix bermain.

Felix mengangguk cepat. Ia tersenyum lebar dan langsung duduk kemudian mengamit tangan Chris. "Ayo, Hyung! Lixxie mau ke taman!" serunya sambil tertawa gembira. Felix langsung turun dari sofa dan menarik Chris menuju pintu utama.

Chris yang diseret itu tertawa kecil. Ia berusaha berlari sejajar dengan Felix yang masih kecil. Ketika mendengar keributan Lino dan Changbin lagi, Chris langsung melotot dan berteriak. "Kalian harus berbaikan! Jika aku pulang dan kalian masih ribut seperti itu, TIDAK ADA ES KRIM UNTUK SEMINGGU KEDEPAN!"

Sontak, Lino dan Changbin terdiam—shock ditempat.

...

Biasanya ada Hyunjin yang bermain menemani Felix, entah bermain mobil-mobilan, kereta api, atau balapan di track hot wheels yang baru dibelikan oleh sang Ayah dua bulan yang lalu. Namun karena hari ini Hyunjin sedang dibawa oleh sang Ayah untuk mencari udara segar—sebab beberapa hari yang lalu, Hyunjin baru diketahui mendapatkan perbuatan tidak nyaman dari guru pribadinya. Maka dari itu Daddy Namjoon berinisiatif membawa Hyunjin jalan-jalan setiap sore.

Brothers - SKZ x BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang