14 : Bad Dream

557 67 7
                                    

Jimin mengadah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin mengadah. Dahinya berkerut. "Oh, Hyunjin sakit?" tanyanya kaget. Padahal baru kemarin ia melihat anak itu sehat.

"Iya," Namjoon mengangguk. Saat jam istirahat di kantornya tiba, ia memutuskan untuk mampir ke café depan kantor, tidak sengaja ia bertemu dengan Jimin yang sedang memainkan laptopnya, mungkin sedang mengurus casinonya dari jauh. "Dia sakit." lanjut Namjoon dengan lesu. Dan kemudian mereka duduk di satu meja yang sama.

"Sakit apa?" Jimin bertanya khawatir.

"Demam," jawab Namjoon cepat. "Tapi ... kau tahu, dia memiliki trauma. Jadi agak sulit ditinggal, meski Bibi Nam dan Chris mengatakan mereka akan mengurus Hyunjin, aku tetap khawatir jika ia ditinggal."

Jimin mengangguk setuju. "Rasanya berat meninggalkan anak yang sedang sakit bukan, Hyung?"

"Iya."

Jimin mengulum senyumnya. Ketika ia bertemu Hyunjin, ia merasakan perasaan yang berbeda. Perasaan rindu yang tidak bisa ia jelaskan, perasaan ingin melindungi anak itu. Jimin juga tidak mengerti. Apa karena Hyunjin mirip mendiang Kakaknya? "Nanti aku jenguk dia. Mau dibawakan apa?"

Namjoon terkekeh. Ia menyesap teh hangatnya. "Tidak perlu repot-repot, Jimin. Tidak perlu membawakan apapun. Cukup jenguk saja." tolaknya halus.

Jimin tertawa kecil. Iya juga, buat apa bertanya kalau Namjoon memiliki segalanya yang bisa dibeli untuk anaknya? "Aku akan menjenguknya nanti malam." janjinya. Ia melirik jam yang melingkar di tangannya. "Oh iya, aku harus pergi dulu. Aku ada meeting nanti di rumah, aku duluan ya, Hyung."

Namjoon mengangguk, memerhatikan Jimin yang sibuk membereskan tas laptopnya. "Nampaknya casino mu sedang sibuk ya."

"Begitulah." Jimin menjawab seadanya. Tidak sengaja tas laptopnya jatuh ketika ia membereskan kabel charger laptop miliknya. "Aduh, jatuh."

"Biar aku yang ambilkan." Namjoon yang melihat itu langsung mengambil tas Jimin. Sekadar membantu temannya yang kesulitan. Ada beberapa kertas dan beberapa lembar foto yang terjatuh. Ketika ia memasukkan semua kertas dan foto ke dalam tas laptopnya, ia terpaku pada sebuah foto yang ia genggam. Ada Jimin muda dan seorang wanita dewasa sedang menggendong bayi.

Jimin yang melihat foto di genggaman tangan Namjoon kemudian tersenyum. "Itu keponakanku."

Namjoon berdiri kemudian menatap Jimin lalu melihat foto itu lagi. "Dia mirip ibunya," ungkapnya pada Jimin.

Jimin mengangguk lalu tertawa kecil. "Ibunya adalah Kakakku. Tentu saja mirip."

"Kau membawa foto ini kemanapun kau pergi?" tanya Namjoon. Ia melihat lagi ke arah foto itu. Si bayi yang tampak tidak asing baginya.

Jimin mengangguk sambil menutup laptopnya yang sudah mati. "Iya," jawabnya. Ia mengambil tas yang sudah disimpan diatas meja lalu memasukkan laptopnya ke dalam tas. "Kau tahu kan, Hyung. Aku mulai kembali mencari keponakanku. Kepolisian juga sudah bersedia. Dan aku sedang menunggu kabar baik."

Brothers - SKZ x BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang