18 : Perjuangan

376 65 7
                                    

Hari ini adalah hari terakhir ujian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari terakhir ujian. Dan spesialnya, hari ini Hyunjin diantar oleh Namjoon sementara Jeongin selama kelas akhir ujian, kelas satu dan dua diliburkan. Anak itu sedang membantu Pak Shim di kebun belakang—entah membantu apa. Sesekali Namjoon memerhatikan Hyunjin yang sedang belajar disampingnya. Raut wajahnya yang serius membuat Namjoon tidak mau mengganggu anaknya.

Sekitar beberapa menit sebelum sampai ke sekolahnya, Hyunjin langsung menutup buku pelajarannya lalu mengambil napas. Mungkin menetralisir rasa pusing di kepalanya karena terlalu lama menunduk. Ia menengok kearah sang Ayah yang sibuk menyetir, kemudian mengalihkan pandangannya ke samping untuk melihat pemandangan diluar sana.

"Sudah belajarnya?" Namjoon memutuskan bertanya lebih dahulu.

Ketika pertanyaan retorik itu dilontarkan, Hyunjin menjawab dengan anggukan. Ia memasukkan buku pelajaran kedalam tasnya. "Sudah, Dad."

Namjoon mengulas senyum tipis. "Dad dengar Chris mengizinkanmu ke Russelia, ya?" tanya Namjoon.

Kabar baik itu tersebar begitu cepat ketika Hyunjin memberitahu Changbin bahwa ia berhasil mendapatkan izin sang Kakak tertua. Tentu saja semuanya langsung ikut senang. Bahkan adik-adiknya langsung memeluk menerjang Hyunjin. "Iya," Hyunjin mengangguk dengan senyum di bibirnya.

"Selamat ya~" Namjoon tersenyum lebar. Sebelah tangannya terulur mengusak surai Hyunjin dengan lembut. Ia tahu mendapatkan izin Chris tidaklah mudah, terlebih Hyunjin memiliki sebuah hobi yang sangat Chris tidak sukai.

"Oh iya, Dad, katanya sidang skripsi Changbin-Hyung minggu depan ya?" tanya Hyunjin.

Tangan Namjoon ditarik lagi, ia kembali fokus dengan jalanan didepannya. "Iya, Changbin akan segera sidang skripsi minggu depan. Makanya untuk beberapa hari kedepan tidak bisa diantarkan oleh Changbin, paling Dad atau Chris yang akan mengantar."

Hyunjin mengangguk. "Iya, tidak apa-apa, Dad. Setelah ujian juga sedikit santai. Tinggal Ayen-ie yang ujian, 'kan?"

Terjadi keheningan lagi selama beberapa saat. Akhir-akhir ini pikiran Namjoon berkecamuk karena perkataan Hyunjin beberapa hari kemarin tentang keponakan Jimin yang hilang. Jimin juga ternyata pamit padanya ke Las Vegas dan akan kembali ke Korea kemungkinan dua minggu lagi. Ia pernah tidak sengaja melihat keponakan Jimin, tapi itu adalah foto keponakannya ketika bayi. Dan wanita muda itu ... ia tidak terlalu memerhatikannya karena sibuk memerhatikan si bayi yang terbungkus kain tebal yang hangat.

"Dad?"

Namjoon terkesiap. Suara klakson bunyi bersahutan. Sadar akan kelalaiannya, Namjoon mulai kembali melaju. Ia berusaha tersenyum lalu tertawa kecil. "Maaf, Dad melamun."

Hyunjin mengangguk tipis. Sirat khawatir tercetak jelas pada wajahnya. "Dad baik-baik saja?" tanya Hyunjin dengan pelan.

Sekilas ia menoleh sambil mengulas senyum. "Dad sehat-sehat saja. Memangnya Dad kelihatan pucat ya?"

Brothers - SKZ x BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang