02. Milik Khages Javiero Erlangga

11.1K 667 28
                                    

Aku akan menjadi pahlawan untuk diriku sendiri.

•••

Chapter 2. Milik Khages Javiero Erlangga

Joyline Emberyllium. Siapa yang tidak mengenal gadis berwajah rupawan itu? Tentu, jawabannya tidak ada. Seluruh warga SMA Seokarno Hatta, pasti mengenalnya. Paling tidak mengetahui nama gadis rupawan itu.

Segala sesuatu yang menyangkut Joyline, pasti langsung menjadi perbincangan para siswi penggosip di SMA Soekarno Hatta.

"Gimana? Masih mau bully temen gue?" Tanya gadis berambut terang itu dengan senyum sinis yang timbul pada bibirnya yang ranum. Dia adalah Joyline.

Tangan Joyline dengan kuat menjambak rambut Anes. Gadis menyebalkan yang sudah dengan berani membully Fera. Benar, Xafera Auromi. Satu satunya sahabat Joyline.

Jambakan kuat yang Joyline berikan membuat kepala Anes mengadah keatas. Ia meringis kesakitan. "Lepas anjing!"

"Joy udah! Gue udah nggak papa. Jangan buat diri lo jadi tontonan, anjir!" Seru Fera panik. Beberapa murid berkumpul memperhatikan mereka, tidak sedikit pula ada yang merekam. Fera tebak, pasti mereka akan menyebarkannya di grup gosip sekolah.

Para dayang Anes tidak ada yang bisa membantu. Mereka tahu sebringas apa seorang Joyline ketika sedang membully. Salah mereka sendiri yang sudah mencari perkara, membully teman gadis yang dijuluki ratu sekolah itu.

"Gue tanya, masih mau bully temen gue!?" Tanya Joyline lagi, gadis itu kembali menguatkan jambakanya.

Sumpah! Rasanya, rambut Anes mau copot dari tempat. Memang sialan gadis macam Joyline ini!

"Enggak! Sekarang lepasin. Sakit tolol!" Maki Anes.

"Minta maaf lo, sama Fera." Kebas menjambak rambut Anes terlalu lama, akhirnya Joyline melepaskan tanganya dari kepala gadis itu. Menuntun Anes agar menunduk di bawah kaki Fera.

Sorakan gemuruh dari para siswa terdengar. Kegiatan yang Anes dan Joyline lakukan, sungguh seperti tontonan gratis bagi mereka.

"Joy! Gak usah kayak gini. Gue malu," panik Fera.

Joyline mengabarkan sahabat. "Sekarang, berlutut di kaki Fera. Dan minta maaf!"

Dengan angkuh, Joyline melipat kedua tanganya didepan dada. Seringaian kejam terbentuk pada bibirnya, senang rasanya membalas orang yang berlaku semena mena kepada sahabatnya. Meskipun Fera tidak pernah membesarkan apa yang mereka lakukan terhadap dirinya, tetapi Joyline tidak terima. Jika Fera tidak bisa melawan, maka ia akan melakukanya untuk gadis itu.

Anes menggeram tertahan. Tanganya yang berada di atas lantai koridor sekolah mengepal. Ia dipermalukan oleh Joyline sialan!

Rasanya, ia ingin membalas. Tapi tidak bisa. Sadar betul, seluruh murid lebih menyukai Joyline dibanding dirinya. Jika ia melawan Joyline dihadapan banyak murid, justru malah Anes yang akan malu sendiri.

Pada akhirnya, yang hanya bisa Anes lakukan, menuruti apa yang diperintahkan oleh Joyline.

"Fer, gue minta maaf. Janji gak bakal bully lo lagi." Dengan penuh penekanan, Anes berkata demikian.

PsycoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang