04. Rangkulan Khages

9.2K 528 33
                                    

Kalah fisik, kalah asik. Satu lagi, kalah duit.

•••

Semager apapun kalian, tolong pencet bintang di sebelah kiri ya, semoga Tuhan membalas kebaikan kamu🙏

Kasih tau kalau ada typo!

•••

Chapter 04. Rangkulan Khages

Ruangan besar berdominasi warna hijau tua itu adalah kamar Joyline. Lengkap dengan furniture berwarna senada yang menyempurnakan ruangan penuh privasi milik gadis itu. Joyline menyukai warna hijau tua dan hitam, tidak ada alasan khusus, intinya ia hanya suka saja.

Gadis berdecih singkat ketika mendengar beberapa denting notifikasi dari ponselnya. Grup obrolan angkatanya tengah ramai, membicaran Joyline dan Khages yang tertangkap pulang sekolah bersama.

Joyline tidak habis fikir  dengan orang yang menyebarkan foto dirinya bersama Khages saat pulang bersama sore tadi. Sebegitu kurang kerjaan kah dia?

Tak mengapa, ia juga sadar, jika ada setitik berita mengenai dirinya pasti langsung heboh satu angkatan. Ditambah lagi, nama Khages turut diseret. Joyline dan Khages adalah dua murid SMA Seokarno Hatta yang kepopulerannya tidak perlu diragukan.

Rumor aneh tentang dirinya dan Khages langsung saja berseliweran.

Joyline mendesah, telinganya sakit terus mendengar dentingan ponsel yang terus berbunyi. Pada akhirnya, gadis itu memilih mematikan ponselnya.

"Javiero sialan, bikin mood ancur aja!"

Suara gaduh yang terdengar dari luar kamarnya membuyarkan atensi Joyline.

"Sekarang, siapa lagi yang dia bawa?" Gadis berambut coklat terang itu bermonolog sendiri. Hafal dengan suara yang terdengar dari luar kamarnya.

Joyline turun dari ranjang, kemudian berjalan keluar kamar.

Ketika pintu kamarnya terbuka, netra coklat Joyline langsung menangkap dua manusia berbeda kelamin yang tengah bermesraan di sofa ruang keluarga. Jangan lupakan, mereka berdua tengah mabok.

Mood Joyline yang tadinya sudah rusak, kini bertambah.

"Papi,"  panggil Joyline.

Benar, dua manusia yang Joyline maksud adalah papinya. Dan satu wanita yang tidak Joyline ketahui nama ataupun asal usulnya.

Joshua yang tidak lain adalah papi Joyline mendongak ketika mendengar suara anak semata wayangnya memanggil. "Hei, sayang. Kenapa kau di luar?"

"Cepat masuk kamar, atau kau ingin melihat kami bermesraan?" Seperti orang mabok pada umumnya, Joshua berkata melantur.

"Papi nemu jalang dimana lagi?" suara dingin Joyline keluar. Memandang tajam wanita bertubuh molek yang duduk merapat pada papinya.

"Hei anak kecil, berani sekali kau memanggilku jalang. Kau harus menghormatiku!" Tidak terima dengan panggilan yang Joyline sematkan untuknya, wanita berlipstik merah menyala itu bersuara. Ketika ia berbicara tercium sekali aroma alkohol dari dalam mulutnya.

PsycoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang