14. Dua Insiden

3.8K 245 46
                                    

Orang munafik memang ada dimana mana.

•••


—yuk komen dulu sebelum baca—

Chapter 14. Dua Insiden

Udara malam hari yang sunyi tidak membuat para segerombolan lelaki itu diam saja. Mereka yang tidak lain adalah anggota serta inti Ar'zeco sedang bersantai di markas. Tidak ada yang istimewa, mereka sekedar menghabiskan malam dengan kericuhan bersama.

Di pojok sama ada Vello, Jaya dan tiga anggota Ar'zeco tengah bermain kartu.

"Ah! Anjing! Kalah mulu gue," teriak Rohan, salah satu diantara mereka. Dengan kesal ia menerima hukuman dari Vello, Jaya, Axel, dan Jordy. Tidak berat, Rohan hanya mendapat goresan hitam dari arang pada wajahnya.

"Makanya jangan sombong dulu di awal, Roh!" kekeh Jaya setelah memberi goresan hitam pada pipi Rohan.

Rohan mendengus. Tapi meskipun demikian, permainan antara lima orang itu terus berlanjut.

Selain mereka, ada juga Dermaga yang tengah bermain billiard bersama para anggota Ar'Zeco yang lain.

Tidak hanya itu, lantai satu markas juga di penuhi para anggota yang sedang bermain mobile lagend, ludo, serta keseruan lainnya.

Beralih dari keasikan mereka, ada sang ketua yang tengah menyesap vape-nya di balkon markas. Tidak sendiri, di sampingnya ada Gema selaku wakil dari Ar'Zeco.

Ditangan lelaki berkulit putih pucat itu terdapat segelas wine.

Khages mengembuskan asap Vape ke udaranya, setelahnya bibir tebal itu berucap, "Bagaimana?"

Pertanyaan yang tidak spesifik dari ketuanya tidak membuat Gema kebingungan, "Sejauh ini belum," balasnya, kemudian ia menaruh gelas wine itu di atas meja kaca.

Pandangan Khages menajam. Dari atas yakni tempatnya duduk, mata tajam lelaki itu mampu melihat siluet hitam yang mendekat ke arah markas.

"Hitungan detik dari sekarang," ucapan datar Khages membuat Gema berdehem bingung.

"Jam 12," kode lelaki itu.

Sontak Gema langsung mendongakkan pandangannya, manik lelaki itu menyipit.

Dan detik berikutnya, suara pecahan kaca dari lantai bawah membuat kedua lelaki itu langsung berlari turun.

Khages meringis sinis, sudah ia duga dari gelagat siluet di bawah sana yang kini tengah berlari menjauhi markas setelah melemparkan sesuatu yang membuat suasana santai markas menjadi sirna.

Kaca depan markas pecah, serangan mendadak itu membuat seluruh anggota Ar'zeco terkejut.

Dermaga langsung berlari keluar markas, namun ia tidak menemukan apapun.

PsycoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang