12. Kediaman Feriatama

6.3K 447 60
                                    

Kenapa fisik menjadi penentu baik buruknya seseorang?

•••

Selamat hari Minggu para kaum jomblo yang Budiman!

Semoga chapter ini bisa menemani kalian ditengah trend perayangan.

•••

Chapter 12. Kediaman Feriatama

Hari mulai menggelap, gadis yang masih mengenakan seragam sekolah itu berdiri didepan pintu yang menjulang tinggi dengan menekan bel tidak sabaran.

Gadis itu berdecak, tidak mendapati jawaban dari dalam mansion kediaman Feriatama tersebut.

Tidak mau menyerah, ia terus menekan bel. Dan usahanya tidak berakhir sia sia, karena pintu akhirnya terbuka menampilkan seorang lelaki berkulit pucat dengan kaos pendek berwarna hitam itu.

"Ngapain aja sih lo!" Gadis itu berteriak kesal.

"Dari kapan disini?" Tanya lelaki itu.

Gadis itu, Joyline, memilih menghiraukan pertanyaan Gema. Ia langsung masuk kedalam mansion Feriatama yang sudah dianggapnya sebagai rumah kedua.

Gema berdecak, ia menutup pintu dan segera menyusul Joyline.

"Bunda mana?" Joyline celingukan mencari Mala, yang tidak lain adalah ibunda Gema.

Nirmala Feriatama, orangtua tunggal dari Bergema Feriatama. Wanita tangguh yang mampu mengembangkan warisan keluarga Feriatama menjadi lebih besar dan berjaya.

Mala juga sudah dianggap Joyline sebagai ibunya sendiri. Mala memberi sebuah rasa sayang seorang ibu yang tidak Joyline dapatkan.

"Didapur," balas Gema, ia menghempaskan bokongnya diatas sofa empuk didepan ruang televisi.

"Kemana aja lo sama Khages?" Lelaki itu bertanya. Mengingat tadi ia membiarkan Joyline dan Khages bersama sepulang sekolah. Bukannya tidak percaya dengan Khages, hanya saja ia perlu memastikan.

"Nggak kemana mana, cuma nganterin pulang. Seperti biasanya, pas pulang liat lelaki tua main sama jalang jalangnya. Males banget gue," adu Joyline.

Memang benar adanya. Setelah perdebatan dengan Khages  di parkiran sekolah tadi, Khages langsung membawa Joyline pulang. Sempat lelaki itu menawarkan diri untuk mengajaknya makan, namun Joyline menolak.

Ditengah Khages yang mengetahui kebiasaanya setelah makan, mana mungkin ia mau makan bersama dengan lelaki itu?

"Nginep aja," usul Gema.

Sepenuhnya memang Gema mengetahui pasal ayah Joyline yang selalu bergonta ganti wanita. Parahnya, lelaki tua itu malah membawa para wanita murahan tersebut kedalam rumahnya. Membiarkan anak semata wayangnya selalu melihat aksi tidak senonoh yang ia lakukan bersama para jalang yang telah ia sewa.

PsycoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang