Psycouple

15. What the f-?!

Jika seseorang mengatakan ada yang lebih indah daripada senyumanmu,  maka itu adalah hatimu sendiri.

••••

AYO TINGGALKAN KOMENTAR DISINI👉

VOTE DULU YAAA!!!

••••

Chapter 15. What the f—?!

"Aduh salting," canda Khages sembari menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangan. Sedari tadi Joyline menatapnya dengan intens tanpa henti, meskipun senang karena mampu memusatkan atensi gadis manis itu kepadanya, tak urung Khages juga merasa salah tingkah.

Setelah insiden rem blong beberapa jam yang lalu, kini mereka sedang berada di Warbinem. Keduanya berhasil selamat karena Khages mengarahkan mobil tersebut ke jalur lintasan rem blong pada area jalan tol.

Mereka terpaksa bolos, selain karena sudah telat, Joyline juga merasa bertanggung jawab untuk mengobati luka di kening Khages atas insiden tersebut. Di warung minimalis itu pun hanya ada mereka berdua dan Bi Inem selaku pemilik Warbinem. Para inti serta anggota Ar'zeco sudah pasti sedang bersekolah dan sibuk dengan kegiatannya masing masing.

"Kenapa si? Khawatir banget wajah lo. Kan udah di obatin, gue gapapa." Kata lelaki itu, luka gores di keningnya sekarang sudah berbalut kain kasa. Joyline sudah mengobatinya dengan benar. Luka itu Khages dapatkan karena benturan yang terjadi antara kening dan stir mobil dengan begitu keras.

Tangan Khages bergerak mengusap pipi Joyline pelan, "Tenang, okay?"

Joyline memejamkan matanya singkat, "Gue bener bener takut sampai lo kenapa-napa." katanya sembari mengalihkan tangan Khages yang ada dipipinya.

"Hm?" Khages berdehem, merasa heran sekaligus berbunga atas pernyataan gadis berambut coklat itu.

Joyline berdecak, "Jangan ge'er, masalahnya gue bertanggung jawab kalau sampe elo mati, bodoh." klarifikasi gadis itu sebelum Khages salah paham.

Lelaki itu tertawa tipis, "Gue lebih takut kehilangan lo tadi."

"Lain kali gue gak akan biarin lo ngendarain mobil sendiri. Jangan sampai kejadian kayak tadi terulang lagi," Ujar Khages lembut. Sungguh, dari apapun sesuatu yang mengerikan di dunia ini, tidak ada yang lebih mengerikan dari gadisnya terluka.

"Kejadianya mungkin akan berbeda kalau tadi gue gak lagi sama elo, Ly."

Suara desahan lelah keluar dari bibir Joyline, "Gue utang budi sama lo jadinya kalau gini."

Khages menyeringai, ia tak mungkin menyia-nyiakan kesempatan emas ini. "Mau balas?"

Manik berwarna coklat terang itu menyipit, "Gue tau apa yang ada di otak licik lo, ya, Jav!"

"Emang apa?"

Joyline meringis sebal melihat raut wajah Khages yang seperti meledeknya, "Ya-ya gue taulah!"

Khages tertawa singkat, "Ngadate yuk? Nanti malam."

Kan! Pikiran Joyline memang tidak pernah salah, apalagi jika menyangkut sikap agresif lelaki penyandang ketua geng nomor satu di Jakarta itu!