•
•
•Zhenira saat ini tengah menunggu sahabatnya yang satu itu di depan pintu kelas. Ia mendudukkan dirinya di meja yang paling dekat dengan pintu, jika kelamaan berdiri kakinya tidak akan kuat. Masih terasa ngilu dan berdenyut-denyut. "Duh, gue lupa lagi tadi nggak ganti perban," gumamnya.
Kedua murid baru yang setahu Zhenira bernama Aronaz dan Ravgaz terlihat akan memasuki kelas. Zhenira mengernyitkan keningnya saat dua pemuda itu menatapnya sedemikian rupa. Seperti ada maksud tersembunyi dari tatapan keduanya dan Zhenira tidak tahu apa itu.
"Eh, bentar deh."
Aronaz dan Ravgaz langsung menghentikan langkahnya saat mendengar suara Zhenira tepat di belakang mereka.
"Iya, lo berdua."
Gadis itu melompat kecil dari acara duduknya dan langsung meringis saat kakinya menapak pada lantai. Ia lupa kalau kakinya sedang sakit sekarang, Zhenira berusaha menahan rasa sakitnya. Netranya menghunus tajam pada kedua cowok itu.
"Gue gatau ya lo berdua punya masalah apa sama gue, tapi bisa nggak? Biasa aja gitu natap guenya, nggak enak dilihat. Tatapan lo berdua tuh kek psychopath di film-film ituloh. Tajam, tapi penuh makna. Kan serem."
Zhenira nyerocos tanpa tahu kalau dua pemuda yang dimaksud malah mengabaikan gadis itu dan memilih langsung duduk di tempat masing-masing. Salahkan saja Zhenira, kenapa juga dia ngomel sambil tutup mata ala-ala guru BK gitu.
"Zhe? Lo ngapain?" Linda yang baru saja sampai di kelas tentu saja bingung dengan sahabatnya yang berdiri sambil tutup mata dan mengomel itu. "Lo ngomel ke siapa, anjir?" Linda menggelengkan kepalanya saat Zhenira melotot begitu melihat dia ternyata daritadi justru mengomeli angin.
"HEH! Kalo orang ngomong tuh ya didengerin! Main pergi aja lo berdua!" Zhenira menatap murka pada kedua siswa baru itu yang justru hanya mengangkat kedua bahunya tak acuh. Kemudian menghela napas pasrah dan sedikit memijit pelipisnya.
"Lin, bantuin gue jalan ke bangku gue dong."
"Lahh, emang lo kenapa? Nggak bisa jalan? Kaki lo sakit apa gimana?" tanya Linda bertubi-tubi. Zhenira merutuki dirinya dalam hati, ia lupa kalau kedua sahabatnya tidak tahu-menahu soal kejadian kemarin siang.
"Hah? Ahahaha, ya engga lah. Pegel aja gue, rasanya gue nggak sanggup jalan," jawab Zhenira dengan waswas. Semoga saja Linda mau percaya dan tidak bertanya macam-macam.
"Alay bener lo! Jalan sendiri sono! Orang kaga sampe satu meter juga."
Zhenira langsung nyengir mendengar penuturan Linda yang memang ada benarnya itu. Bangkunya bahkan hanya berjarak beberapa sentimeter dari tempatnya berdiri sekarang. Namun, dia tidak sepenuhnya berbohong. Pergelangan kakinya begitu sakit sampai rasanya ia ingin menangis sekarang juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dream Adventure ✔
Fantasía[𝐌𝐲 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟏] Genre : Fantasy - Teenfiction Tema : Dream World ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅ . Mimpi itu abs...