28 ߷ Three Ghost Children 👻

25 4 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Jadi, bisa kamu jelaskan ke mana saja kalian pergi hingga sampai sore begini tanpa berpamitan?"

Oscars menggaruk tengkuknya untuk mengurangi rasa gugup dan takutnya. "Jadi Om, tadi saya sama Zhenira pergi ke mall sama temen-temen juga. Kami ke sana karena ingin memenuhi tugas sekolah mengenai laporan perekonomian tempat-tempat umum di sekitaran kota. Kami memilih mall sebagai bahan laporan kami, itulah kenapa kami ke sana untuk riset. Mengenai kenapa sampai pulang terlalu sore, kami sambil bermain dulu di sana. Hehe, maaf Om."

"Hahaha, wajah takutmu membuat Om terhibur Oscars. Baiklah, lain kali usahakan izin terlebih dahulu ya. Saya dan Tante Dhian merasa khawatir karena Zhenira pun tidak mengabari kami. Apa kau mengerti?"

Oscars mengangguk cepat, ia membungkukkan badannya beberapa kali seraya meminta maaf. Om Darren aka Ayah dari Zhenira itu hanya tersenyum maklum dan menawarkan keponakannya itu untuk masuk. Namun Oscars menolaknya dengan alasan, ia pun belum izin kepada sang papa. Takutnya beliau sama khawatirnya sekarang, makanya ia menolak tawaran Om Darren dan memutuskan untuk langsung pulang.

Huh? Memangnya pak tua itu bakalan khawatir sama gue?? Cih! Yang ada gue diledekin kalo sampe papa tau gue nggak bisa berkutik di depan Om Darren.

"Baiklah kalau begitu, hati-hati di jalan. Titip salam buat Papa kamu ya."

"Siap Om, pasti di sampein. Oscars pamit ya. Titip salam juga buat Tante Dhian."

"Iya, hati-hati di jalan."

Oscars mengangguk dan segera pergi dari sana setelah menyalimi punggung tangan Om Darren. Ia harus kembali ke sekolah dulu untuk mengambil motor miliknya.

🌌🌌🌌

Jam saat ini telah menunjukkan pukul 19.45 tepat setelah Zhenira baru saja memasuki kamarnya usai makan malam bersama kedua orang tuanya. Gadis itu meringis begitu merasakan pergelangan kakinya kembali berdenyut-denyut. Ia memutuskan untuk segera berjalan dan mendudukkan dirinya di ranjang.

Pikirannya kembali melayang pada saat dirinya terkunci di toilet tadi siang. Rasa-rasanya tidak mungkin jika itu ulah orang iseng. Secara toilet di belakang mall itu begitu sepi kemarin. "Apa ada seseorang yang berniat celakain gue, ya?" gumam Zhenira pelan, ia mencoba menerka-nerka siapa sekiranya orang yang dikenalnya yang patut untuk dicurigai.

My Dream Adventure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang