•
•
•"Ya ampun Zhenira, kamu kapan siumannya sayang? Bunda kok nggak tau."
"Hehehe, biar surprise."
Ya, pagi itu Zhenira kembali harus menjawab pertanyaan yang sama dari orang-orang di sekitarnya. Dimulai dari dokter yang merawatnya, ayah dan bundanya, Om Reyhan juga. Teman-temannya sudah Oscars kabari perihal dia yang sudah siuman, mungkin sepulang sekolah mereka akan ke sini.
Ingatannya kembali pada saat dirinya berada di perbatasan kedua dunia. Ia sungguh tidak tahu kalau kesalahannya begitu besar. Ya, mengajak teman-temannya untuk masuk ke dalam mimpinya memanglah hal yang menyenangkan. Namun, sepertinya perkataan Zero waktu itu benar.
Semua itu bisa jadi Boomerang.
Ceklek!
Zhenira tersenyum saat melihat Dokter Sari, dokter yang telah merawatnya kini berkunjung untuk mengecek keadaannya seperti biasa.
"Selamat pagi Ibu Dhian, pagi juga Nona Zhenira."
"Pagi Dokter, mau pemeriksaan rutin ya?" tanya sang bunda. Zhenira hanya memerhatikan percakapan kedua wanita dewasa itu dalam diam. Terkadang ia sedikit tidak paham dengan pembicaraan ibu-ibu.
"Iyaa, seperti biasa. Kamu gimana perasaannya Zhenira? Ada ngerasa sakit atau nyeri di bagian kepala? Saya sebenarnya cukup terkejut kalau ada luka juga di pergelangan kaki kiri kamu," ujar Dokter Sari sembari memakai stetoskopnya.
"Ya, kepala saya masih terasa sakit. Ahh, kalau soal pergelangan kaki ... saya rasa itu sudah tidak apa-apa, Dokter."
Dokter Sari tersenyum mendengar jawaban dari sang pasien. "Kalau kamu bilang 'sudah tidak terasa sakit' mungkin saya bisa mengizinkanmu pulang. Sayangnya tadi kamu bilang masih sakit, ya nggak jadi deh."
"LOH KOK GITU?!"
"NGGAK JADI BILANG SAKIT KALO GITU!"
Dhian aka sang bunda hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putri satu-satunya itu, sementara Dokter Sari hanya terkekeh pelan. Tidak lama setelahnya pun, pemeriksaan selesai.
"Kalau nanti sore keadaan kamu sudah lebih baik, besok boleh pulang."
Manik kecoklatan Zhenira seketika berbinar-binar. Ia mengangguk dengan semangat. Dokter Sari izin pamit untuk memeriksa pasiennya yang lain. Setelahnya, ia benar-benar sendiri bersama sang ibunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dream Adventure ✔
خيال (فانتازيا)[𝐌𝐲 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟏] Genre : Fantasy - Teenfiction Tema : Dream World ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅ . Mimpi itu abs...