•
•
•Kesya, Linda, Kevin, dan Zero yang tengah menunggu di luar ruangan dengan cemas, seketika dibuat terkejut karena suara langkah kaki yang terdengar begitu kuat dan menggema. Keempatnya menoleh ke sumber suara dan mendapati Oscars yang berdiri di sana dengan penampilan acak-acakan. Napas pemuda itu bahkan terdengar tak beraturan sekarang.
Oscars berjalan menghampiri Kevin dan Zero. "Gimana keadaan Zhenira?" tanyanya dengan raut wajah yang terlihat begitu cemas. Kedua tangannya tanpa sadar mencengkram bahu kedua temannya itu. Zero bisa melihat dengan jelas kalau emosi Oscars belum terlampiaskan semua.
"Masih ditangani sama dokter," jawab Kevin yang langsung membuat Oscars melepaskan cengkramannya pada bahu kedua teman cowoknya itu dan terduduk di lantai. Oscars menunduk memandangi lantai dengan pandangan kosong.
Zero yang melihat itu jelas ikut merasakan apa yang Oscars rasakan saat ini. Bahkan mungkin, yang dirasakan Oscars jauh lebih sakit dari pada dirinya.
Zhenira begitu berarti bagi mereka. Cerianya yang selalu mengundang tawa, senyuman malu-malunya yang tampak menggemaskan, kebaikan hatinya, dan keberanian dirinya. Mereka tidak ingin kehilangan sosok yang selalu menjadi penyemangat mereka. Zhenira terlalu berharga untuk mereka, untuk semuanya yang pernah merasakan kebaikan dan kemurahan hati gadis itu.
"Hah, kampret lo. Malah ditinggal gue." Trax yang baru saja sampai memegangi kedua lututnya yang tampak gemetaran karena habis berlari. Pemuda itu langsung mendudukkan dirinya di samping Oscars yang terdiam dan tampak kacau.
Trax mendongakkan kepalanya pada Kevin dan Zero meminta penjelasan lewat isyarat mata. Kevin dan Zero hanya mengangkat bahunya tidak tahu menahu. Trax berdecih dan menghela napasnya, dengan reflek menepuk-nepuk bahu Oscars.
"Zhenira itu cewek yang kuat."
"Lo tau itu kan?"
Hening.
Tidak ada jawaban yang keluar dari bibir Oscars. Ingin membuka suara pun rasanya susah, lidahnya kelu. Tenggorokannya bahkan terasa kering sekarang. Hanya tatapan kosong dengan sejuta makna yang Oscars tampilkan. Tidak ada binar cahaya di kedua bola mata hitam sekelam malam itu.
Trax menggigit bibirnya, emosinya naik begitu mengingat Tamara dengan kejamnya menjegal kaki Zhenira hingga gadis itu menjadi seperti ini sekarang. Ia ada di sana waktu itu, ia melihat semuanya terjadi begitu cepat di depan matanya. Zhenira itu temannya yang minus akhlak dan selalu adu bacot dengannya. Mengomelinya saat dia berbuat sesuatu yang menurut cewek itu salah. Memanggilnya 'Tirexxx' dengan nada yang sangat menyebalkan. Namun sekarang, gadis itu tengah terluka, terbaring di sana dengan lemah. Trax sangat memahami apa yang dirasakan oleh teman-temannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dream Adventure ✔
Fantastik[𝐌𝐲 𝐃𝐫𝐞𝐚𝐦 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟏] Genre : Fantasy - Teenfiction Tema : Dream World ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | / 。˚☂︎࣪࣪⋅ . Mimpi itu abs...