"aku melihatmu berkomunikasi sangat baik dengan kemiskinan. Kuharap aku hanya bekerja keras bukan bekerja sampai mati."
****
Happy reading!
Keesokan harinya...
Lea terbangun dari tidurnya akibat alarm yang dipasangnya terus berbunyi, Lea mengambil malas jam itu dengan mata sayunya. Lea melihat angka yang ada dijam dan langsung melototkan matanya melihat jam sudah menunjukan pukul tujuh tepat
Lea langsung berlari kekamar mandi dengan tergesa. Setelah membersihkan tubuhnya Lea langsung memakai seragam sekolahnya dengan tergesa dan duduk dihadapan kaca riasnya. Lea perlahan mulai menyisiri rambut panjangnya, ia memakai bedak bayi untuk wajahnya. Katanya bedak my baby itu harum makanya dia pakai bedak itu, ia juga memakai sedikit liblam agar bibirnya tidak kelihatan pucat seperti mayat
"Gila.. Cakep bener gw!" Lea membekap mulutnya sendiri
"Pasti lakik gw bangga ni bisa milikin gw. Eh kan masih jomblo, ah ga papa lah.." Lea terkikik "Pasti pak presiden juga bangga ni bisa punya gw dinegara ini!" Lea kembali membekap mulutnya sendiri seraya menggelengkan kepalanya dramatis
"Anjir! Cakep bener gw HAHA!" tawa Lea sembari menutup mulutnya salting
"Jadi salting gini.." Lea menyelipkan anak rambutnya kebelakang telinga seraya mengulum bibirnya tersenyum
"Gara-gara Lo sih! Makanya kalo punya muka jangan cantik-cantik amat." Lea menunjuk-nunjuk bayangannya sendiri yang ada dicermin "Kan gw jadi salting.." Lea menundukkan kepalanya salting seraya menaruh tangannya dibawah hidungnya
Tanpa Lea sadari sendari tadi ada sang momi yang berdiri dipintu dan melihatnya tanpa ekspresi. Momi Retta menarik nafas panjang lalu ia hembuskan perlahan, ia menggelengkan kepalanya pelan
"Bukan anak gw" batin momi Retta seraya menatap anaknya dengan tatapan lelah
"Ga usah kayak orang gila deh Lee" tegur sang momi
Lea terdiam sejenak. Lalu membalikkan tubuhnya dengan gerak slowmotion, ia sedikit terkejut melihat sang momi yang sedang berdiri didekat pintu. Lea mengerutkan dahinya bingung, sejak kapan mominya ada disitu? Lea bahkan tidak merasakan kehadiran sang momi, apakah mominya ini sejenis jin?
"Anjir kayak setan aja tiba-tiba muncul." batin Lea. Sungguh durjana
"E-eh momi. Sejak kapan disitu mom?" Tanya Lea seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Sejak kamu ngomong sama diri kamu sendiri"
"Lea ga ngomong sama diri sendiri kok" ujar Lea mengelak
"Terus tadi apa? Kamu ngomong sama hantu gitu?" Momi Retta sudah lelah melihat tingkah anaknya ini
Lea menyengir lebar hingga memperlihatkan giginya yang rapi "Iya. Itu hantunya Lea"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEA (TAMAT)
Fiksi Remaja(WAJIB FOLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA⚠️) Ini Tentang seorang gadis berumur 17 tahun mempunyai paras yang cantik tapi memiliki sifat bar-bar dia adalah Alea aurelia Margaretta anak tunggal dari pasangan Retta dan Nanda, yang baru kembali ketempat ke...