22. Daddy Nanda's arrival

8.1K 546 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading!

Dady Nanda langsung menembak lengan Doni yang berani sekali mencekik putri kesayangan, jangan lupakan. Ada Noel dan juga Haikal dibelakang Dady Nanda mereka juga memegang senjata yaitu pisau kesayangan mereka

Doni memegang tangannya yang tertembak oleh Nanda, Lea tersenyum senang melihatnya. Lea terkikik melihat Doni yang kesakitan sembari memegang tangannya

"Sudah kubilang kan." Ujar Lea santai

Dady Nanda, Noel dan Haikal masuk kedalam ruang BK dengan aura yang sangat mengerikan, seketika atmosfer ruang BK Menjadi dingin dan tegang. Murid-murid yang dari tadi melihat dari kaca pun merinding seketika

Dady Nanda berdiri dihadapan putrinya, Nanda mengambil kain disakunya dan mengelap wajah Lea yang terkena cipratan darah dari tangan Doni

"Darah yang menjijikan." Ujar Dady Nanda

Noel dan Haikal menatap sinis Raden yang berada dibelakang Lea, sedangkan Raden hanya memandang mereka datar sembari melipat kedua tangannya didada

Noel dan Haikal mengeraskan rahangnya saat melihat pipi lea yang merah akibat bekas tamparan

"Siapa yang berani melakukan ini?" Tanya Haikal lembut sembari mengelus pipi Lea

Lea berdecak "Ck! Ini ulah cita dan dina!" Kesal Lea kepada mama kelsya dan mama Celin

Noel dan Haikal menolehkan kepalanya menghadap kearah cita dan juga dina. Yang sudah bergetar ketakutan, mereka berdua melangkahkan kakinya mendekat kearah kedua ibu itu yang memundurkan langkahnya ketakutan

Plak!
Plak!
Plak!
Plak!

Noel menampar kuat kedua pipi cita hingga dia tersungkur kelantai dengan kedua pipi yang agak memar akibat tamparan kuat Noel, sedangkan Haikal menampar kedua pipi dina hingga sudut bibir dina mengeluarkan darah cukup banyak

Cita dan dina menangis sembari memegang kedua pipinya yang sangat sakit, Noel dan Haikal memandang datar kearah mereka berdua yang menangis

"Tangan kotormu tidak berhak menyentuh pipi baby ku!" Sarkas Noel

"Itu hanya luka kecil. Bahkan jika aku mau aku bisa membunuhmu! saat ini juga!" Ujar Haikal menyeringai

Raden menggenggam tangan Lea  dan mengelus-ngelus lembut pipi lea, lea menoleh menatap Raden dan tersenyum hangat

"Gak papa" ujar Lea

Raden ikut tersenyum dan mengangguk, Dady Nanda memandang Raden dengan tatapan sulit diartikan

"Laki-laki yang berbeda." Batin Dady Nanda tersenyum miring

Lea melangkahkan kakinya mendekati kedua sepupunya. Noel dan Haikal langsung merubah raut wajahnya dari menyeramkan menjadi tersenyum manis menatap kearah Lea, mereka semua yang melihat itu jelas-jelas tercengang. Semudah itu kah? Mereka meredakan emosinya?

ALEA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang