44. teach bitch

4.8K 427 22
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Lea tertidur lemas diranjang rumah sakit, ia sendari tadi belum sadarkan diri. Raden menggenggam tangan sebelah kanan Lea dan Noel menggenggam tangan sebelah kiri Lea. Mereka semua tampak khawatir sebab Lea belum juga membuka matanya. Yang ditugaskan menjaga vila melangkah maju mendekati Raden dengan menundukan kepalanya

"Maaf kami lengah menjalani tugas." Ujar Jamal mewakili yang lainnya

Raden menoleh dengan mata yang berkilat marah "Jagain Vila aja kalian gak becus! Kalo terjadi apa-apa sama ale Lo semua yang bakal tau akibatnya!" Raden menetralkan nafasnya yang emosi "kalo gw gak datang, gimana nasib Ale? Mereka hampir bunuh Ale." Wajah Raden berubah sendu

Raja mendekati Raden lalu menepuk pelan bahu Raden "Sabar. Bukan salah mereka, ini semua udah direncanain." Raja berusaha menenangkan Raden "ini juga salah kita semua yang teledor. Bukan hanya salah mereka."

"Siapa yang berani rencanain jni?" Tanya Raden

Raja menggelengkan kepalanya pelan "mereka bermain bersih. Tidak tertinggal jejak sedikit pun." Gigi Raden bergelatuk marah mendengarnya

"Sekali lagi kita minta maaf pak ketu!" Jamal dan yang lainnya membungkuk sebagai tanda permohonan maaf

Raden menghembuskan nafas berat "maaf. Gw lagi emosi."

Raden meninju bankar Kasur Lea yang terbuat dari besi meluapkan emosinya hingga tangannya memerah. Mereka yang berada disana menunduk merasa bersalah. Nabila menggenggam erat tangan Dion karena takut melihat Raden yang kelihatan sangat marah. Dion menoleh dan tersenyum

"Gak usah takut, ada gw. Dia lagi emosi." Dion mengusap lembut tangan Nabila, Nabila menganggukan kepalanya pelan

Jari-jari tangan Lea perlahan bergerak, hidung Lea mencium bau obat-obatan yang sangat pekat. Perlahan Lea membuka matanya, mata Lea menyipit menyesuaikan cahaya yang menyilaukan matanya. Lea terduduk diatas bankar lalu menggeliat seperti habis bangun tidur

"Gw dimana?" Pandangan Lea menyusuri ruangan yang serba putih itu

Raden langsung memeluk tubuh Lea erat "akhirnya kamu sadar. Kamu lama banget sadarnya, aku takut kamu kenapa-kenapa."

Lea melepaskan pelukan Raden dengan wajah bingungnya "lah. Emang aku kenapa? Terus sekarang aku ada dimana?" Lea tiba-tiba menjadi linglung

Mereka semua cengo mendengar ucapan Lea, apakah gadis ini lupa ingatan? Bingung mereka

"Kamu gak inget?" Tanya Haikal

"inget apa?"

"Lo kan hampir dibunuh leaa." Timpal dilar

"Kepala Lo dipukul sama tongkat bisbol, sekarang Lo ada dirumah sakit." Ujar Dion

Lea berusaha mencerna ucapan mereka, Lea melototkan matanya saat mengingat semuanya. Lea menggulung lengan baju rumah sakit sebatas bahunya "wah! Gak bisa dibiarin nih. Gw harus bales dendam! Mana tuh orang?!" Lea hendak bangkit dari kasurnya namun langsung ditahan oleh Raden dan Noel

ALEA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang