45. Xavier

4.7K 411 18
                                    

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!

Hari sudah menunjukan pukul 03.20 sore. Lea menggigiti kuku jarinya karena cemas dengan keadaan Raden, pasalnya sendari tadi Raden belum kembali. Lea tidak tau Raden pergi kemana, dadynya tidak mau memberi tahunya, Dady Nanda hanya bilang Raden ingin balas dendam kepada orang yang membuat dirinya terluka

"Duh.. Raden kemana ya? Kok belum balik-balik sih?"

Semua anggota Aodra dan delion sudah pulang dari tadi, hanya ada Anggota inti Aodra dan delion yang tersisa. Mereka pun sedang kekantin rumah sakit mengisi perut mereka yang terus bersuara. Lea sendirian didalam ruangannya

"Gw juga bosen lagi disini Mulu." Lea perlahan turun dari bankarnya

Lea melangkahkan kakinya menuju pintu, Lea menongolkan kepalanya keluar pintu untuk mengecek situasi. Dirasa aman Lea mulai keluar dari ruangannya.

"Alhamdulilah aman, rezeki anak Solehah emang gini." Lea mengusap dadanya lega

Lea melangkahkan kakinya dengan santai sembari memasukan kedua tangannya kesaku bajunya. Lea terus berjalan hingga sampai didepan rumah sakit. Lea membalikkan tubuhnya menatap bangunan besar didepannya dengan tulisan rumah sakit permata indah

"Gw gak akan mau masuk kesini lagi, gak nyaman, bau obat-obatan gak suka. Babay gw mau balik!" Lea melambaikan tangannya "Gw Janji gak akan kesini lagi! Gak akan pernah, karena setelah ini gw bakal baik-baik aja." Lanjut Lea

Lea terus melangkahkan kakinya tidak tentu arah. Para pejalan kaki menatap aneh Lea pasalnya Lea masih mengenakan baju rumah sakit dengan kepala yang masih diperban dan hanya mengenakan sendal jepit. Tiba-tiba perut Lea bersuara menandakan bahwa ia sedang lapar

Lea mengusap perutnya "duh. Laper banget lagi." Tangan Lea merogoh kantung bajunya lalu menepikan uang gopek, Lea tersenyum sumringah menatap uang ditangannya "alhamdulilah! Rezeki anak Solehah emang gini."

Lea kembali melangkahkan kakinya menuju pedagang nasi goreng "mang! Saya pesan satu porsi nasi goreng pakek telor mata sapi terus kerupuknya banyak-banyak, minumnya es teh aja mang!"

"Oke neng! Silahkan duduk dulu." Balas sang penjual

Lea mendaratkan bokongnya disalah satu kursi, selang beberapa menit penjual itu menghampiri Lea dengan nasi goreng dan es teh ditangannya. Lea mengusap kedua tangannya tidak sabar ingin merasakan nasi goreng itu.

"Ini neng makanannya." Ujar sang penjual

"Makasih mang!"

penjual itu kembali ke tempatnya. Lea memasukkan satu suap nasi goreng kemulutnya, Lea memejamkan kedua matanya menikmati enaknya rasa nasi goreng itu

"Wah gila! Mang enak banget nasi gorengnya!" Lea menunjukan kedua jempolnya kepada sang penjual, penjual itu tersenyum menanggapi ucapan Lea

Baru saja lea mau kembali melahap nasi goreng itu namun suapannya terhenti kala mendengar keributan. Kepala Lea menoleh slowmotion, ia menghembuskan nafas berat saat melihat sang penjual nasi goreng sedang dipalak oleh lima preman pasar. "aelah baru aja makan sesuap gw. ganggu orang makan aja nih preman."

ALEA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang