51. accident

5.1K 400 27
                                    

"jika ada ribuan alasan untukmu menangis, setidaknya ada satu alasan untukmu tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"jika ada ribuan alasan untukmu menangis, setidaknya ada satu alasan untukmu tersenyum."

****
Happy Reading!

Seperti biasa Raden sudah nangkring diatas motornya seraya menunggu alenya keluar dari rumah. Raden berkaca dikaca spion motornya seraya mengacak rambutnya. ia mengetuk-ngetuk motornya lalu melihat jam dipergelangan tangannya

"RADEN!"

Raden menoleh seraya tersenyum lebar, ia langsung melompat dari motornya dan menghampiri Lea yang sedang berjalan kearahnya seraya menggandeng Viel

"Selamat pagi alenya Raden!" Raden membungkuk dengan kaki kanan dibelakang kaki kiri seraya menaruh tangannya didada

Lea terkekeh geli melihatnya "kamu ngapain gitu? Kayak ngajak dansa aja."

Raden kembali menegakkan tubuhnya, ia mengulurkan tangannya kearah lea "maukah Tuan putri berdansa dengan saya?" Raden tersenyum hingga giginya kelihatan

Lea tertawa lalu menempelkan punggung tangannya dikening Raden "kamu sakit ya? Kenapa jadi aneh gini?"

Wajah Raden langsung kembali datar mendengarnya "kamu bilang aku aneh?"

Lea melongo dengan perubahan tiba-tiba dari Raden lalu bertanya "kamu punya kepribadian ganda kah? Kok mukanya jadi datar lagi?"

"Gak ada. Aku cuma seneng ketemu kamu." Balas Raden

Viel memutar bola matanya "padahal kemalen Balu ketemuan." Celetuknya

Raden menatap sinis viel "nyahut aja Lo cil!" Ketusnya

"Kakak yang bocil! Suka nangis, cengeng." Ejek viel seraya melipat kedua tangannya didepan dada

Raden sontak membolakan matanya, "sembarangan Lo cil! Mana ada gw cengeng! Gw gak pernah nangis ya!"

"Kebohongan yang hakiki." Sahut Lea

Raden menoleh lalu menggenggam tangan kanan Lea "iih Ale! Kamu belain dia? Masa kamu belain dia sih, aku kan pacar kamu!"

Lea menghembuskan nafas lelah "dahlah! Kalian sama aja. Sama-sama cengeng!"

Viel dan Raden membolakan matanya "viel gak cengeng kak!" Balas viel tidak terima

Lea mengangkat bahunya acuh dan berkata "cuma saya yang tau."

****

Setelah mengantarkan viel dengan selamat kesekolah. Raden terlebih dahulu menaiki motornya lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Lea naik. Lea tersenyum senang lalu menerima uluran tangan Raden dan menaiki motor pacarnya itu.

ALEA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang