03 - Guardian Angel

23.5K 1K 9
                                    

Razka Pradana Adhitya. Pemuda itu sangat bingung ketika Viora, sahabatnya sejak kecil, memeluknya erat begitu mereka keluar dari apartemen yang dia tahu milik pria bernama Baron.

Belum sempat bertanya tentang apa yang terjadi padanya, Razka malah mendengar isakan Viora yang begitu menyayat hatinya. Tangannya pun terangkat untuk mengusap kepala belakang Viora, bermaksud menenangkan perempuan itu.

"Hei ... kenapa, Vi?" tanya Razka lembut.

Tak ada jawaban dari perempuan itu, hanya tangisan yang sejak tadi dia keluarkan.

"Lo diapain sama om-om tadi? Dia siapa? Lo harus jelasin semuanya sama gue!" tuntut Razka tak sabaran.

"Razka, bawa gue pergi! Gue nggak mau tinggal sama Tante lagi, gue pengin pergi," rengeknya tanpa melepas pelukannya pada Razka.

"Tapi kenapa, Vi?"

Viora menggeleng.

"Gue capek, pengin istirahat," katanya memberi tahu. Dia belum siap menceritakan apapun kepada Razka saat ini.

"Iya, ya udah. Kita pergi," putusnya lalu menarik tangan Viora untuk pergi dari sana.

***

Tiga minggu ini Viora tinggal di apartemen milik keluarga Razka. Kakak Razka yang sebelumnya menempati apartemen itu kini sudah menikah dan pindah ke rumah yang lain. Viora diperbolehkan untuk tinggal di sana.

Selama itu pula, Viora tak mengatakan hal tragis yang menimpanya kepada Razka. Dia tak ingin Razka memandang dirinya sebagai perempuan rendahan. Sama seperti Dipta memandangnya.

Kini, perempuan itu membereskan buku-bukunya, memasukkannya ke dalam tas dan berniat untuk pulang. Jika biasanya dia akan pulang bersama Razka, hari ini terpaksa dia harus pulang sendiri karena Razka harus latihan futsal dan pulang sedikit larut.

"Vi, duluan, ya!"

Viora mengangguk menyahuti salah satu temannya, lalu bangkit dan berjalan keluar untuk pulang.

Perempuan manis itu terkenal ramah, dia dapat dengan mudah bergaul dan banyak mengenal teman-teman dari kelas lain. Namun, banyak juga yang tak menyukainya karena dia dekat dengan Razka, most wanted SMA Virgo yang selain cerdas dia juga multitalenta.

Di depan gerbang sekolah, langkah Viora terhenti ketika melihat tiga pria berpakaian serba hitam sedang berdiri di samping sebuah mobil, gerak-gerik mereka seperti sedang mencari seseorang. Viora tak salah mengenali mereka, ketiga pria itu adalah anak buah Om Banun, muncikari yang membeli dirinya dari sang Tante.

Viora sangat yakin, kedatangan mereka adalah untuk mencarinya.

Tahu akan bahaya yang mengancam, Viora langsung berjalan kembali ke dalam sekolah. Namun naas, salah satu di antara mereka melihat Viora yang membuat ketiganya langsung mengejar Viora.

"Nggak boleh ketangkep," kata Viora dalam hati. Dia terus berlari tak tentu arah, yang terpenting dia tak tertangkap oleh mereka.

Saking paniknya, dia tak sadar dengan seseorang yang berjalan dari arah berlawanan. Hingga pada akhirnya, Viora menabrak orang itu dan terjatuh dengan posisi terduduk.

"Ahwss," ringisnya tertahan.

"Kamu nggak apa-apa?"

Viora mendongak, hanya untuk mendapati Dipta yang baru saja dia tabrak. Tanpa menjawab, Viora langsung bangkit dan menarik tangan Dipta untuk bersembunyi di antara mobil-mobil yang terparkir di halaman sekolah.

"Kamu kenapa?" tanya Dipta bingung.

"Pak, Dipta ... plis, bawa saya pergi!" katanya memohon. Matanya terus mengawasi tiga pria yang terlihat kebingungan mengejarnya, tak jauh dari tempat mereka bersembunyi.

My Little Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang