𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 ✓
Perempuan yang memakai seragam sekolah itu mencoba bersikap biasa ketika duduk di hadapan Dipta, gurunya. Dia sangat gugup saat ini, walaupun ada meja dan beberapa tumpuk buku yang menghalangi mereka.
"Kamu hamil," cetu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah berpisah lebih kurang dua bulan, akhirnya Viora bisa tersenyum bahagia lagi malam ini. Bagaimana tidak jika suami yang sangat dia rindukan kini tengah memeluknya erat? Keduanya tengah berada di ruang rawat Viora. Viora duduk di atas ranjangnya, sementara Dipta duduk di kursi tengah memeluk Viora. Paha Viora dia gunakan untuk bantalan kepala. Setelah ingatannya kembali, Dipta sama sekali tak mau lepas dari Viora. Bahkan, pria itu masih memakai setelan pernikahannya tadi pagi, dengan jas yang entah dia buang ke mana.
“Mas nggak bisa bayangin gimana menderitanya kamu selama ini, Vio,” gumam Dipta mengusap perut Viora.
Setelah ingat semuanya, Dipta sangat merasa bersalah atas perlakuan kasarnya ke Viora. Bagaimana bisa dia melakukan hal itu ke perempuan yang sangat dia cintai?
“Lebay, deh! Biasa aja, kok,” balas Viora melirik Dipta.
“Biasa gimana, sih? Mas lihat waktu kamu nangis di taman kota, duduk di tengah jalan sama Hani.“
Ucapan Dipta membuat Viora menunduk menatap Dipta. Pipinya memerah seketika.
“Mas … kamu serius lihat aku?“ tanyanya tak percaya.
Dipta mengangguk dengan senyumnya. “Iya, Mas lihat kamu.“
“Ih, jahat banget, sih? Kamu lihat aku kenapa nggak dateng buat nenangin aku? Durhaka kamu sama istri!“ rengeknya memukul lengan Dipta gemas.
“Iya, maaf. Tapi sekarang Mas kan udah di sini sama kamu. Mas janji nggak bakal ninggalin kamu lagi, janji nggak bakal lupa sama kamu lagi,” kata Dipta semakin mengeratkan pelukannya.
“Jangan minta maaf ke aku aja, Mas! Kamu juga bersalah sama Baby K!“ beri tahu Viora yang mengundang tatapan tak mengerti dari Dipta.
Perempuan itu memberikan anggukannya dengan menahan senyum.
“Kok Baby K?“ herannya.
“Ya enggak apa-apa, biar gampang buat nyapa. Aku habis nonton drakor, nama alter egonya tokoh utama K, bagus,” jelas Viora di luar nalar.
“Iya-iya. Baby K … Papa minta maaf, ya! Maaf udah sempet lupain kamu sama Mama. Tapi Papa janji, ke depannya bakal bikin kalian bahagia. Papa sayang banget sama Baby K." Tangannya pun tak luput untuk mengusapnya penuh rasa kasih. Lalu, dia mengecup perut Viora lama setelah menyelesaikan kalimatnya.
“Udah, aku udah minta maaf sama Baby K,” kata Dipta.
Senyum Viora merekah. Perempuan itu lantas memeluk Dipta erat. Sekarang ini, tak ada hal lagi yang Viora takutkan. Kehadiran Dipta sudah cukup untuk menghempas semua rasa takut yang dia rasakan.
“Mas, aku pengin tidur. Ngantuk,” keluh Viora memperlihatkan wajah lesunya.
“Ya udah, sini baring," ujar Dipta bangkit. Dia mengatur ranjang Viora agar nyaman untuknya tidur.
