15 - Third Person

15.3K 692 21
                                    

karena aku cantik, baik hati dan tidak sombong, aku apdet lagi loh. ramein vote dong gais🖕

•••

“Anjing, bisa-bisanya mobil Papa mogok kayak gini.“

Baron Angelo Maurrer, putra bungsu konglomerat Daniel Ananta Maurrer. Pria itu mengumpat begitu mobil sang Papa yang tengah dia kendarai mogok di tengah jalan seperti ini. Super sial, dia sangat kesal. Hujan di luar sangat deras, malam kian larut. Dan kini? Dia terjebak dan tak bisa pulang.

“Sabar, Baron! Orang sabar istrinya empat,” gumamnya kemudian mengeluarkan ponsel untuk mencari taksi online.

Namun, karena hujan sangat deras, tak ada sinyal di sana. Hal itu membuat Baron kembali mengumpat. Dia menyerah.

“Ini deket sama kompleks Dipta, deh. Mampir ke sana aja, ah,” ujarnya ketika sadar di mana kini dia berada.

Langsung saja, pria itu turun dari mobilnya. Dengan jaket yang membungkus tubuhnya, pria itu berlari menerobos hujan menuju rumah sang sahabat.

Begitu sampai di rumah Dipta, Baron terkejut. Seorang wanita yang tak asing duduk di teras, di depan rumah Dipta. Melihat wanita itu, Baron berjongkok.

“Reana?“ panggilnya yang mengundang wanita itu mendongak.

“Baron?“ balasnya terkejut. Wajahnya yang pucat pasi tampak jelas.

“Lo ngapain di sini, Re?“ Baron bertanya penasaran.

“Gu—”

“Reana!“

Ucapan wanita itu terhenti. Tiba-tiba, Dika yang juga basah kuyup datang menghampiri mereka. Baron semakin bingung saja. Sebenarnya, apa yang mereka lakukan di sini?

“Pulang!“ bentak Dika menarik tangan Reana kasar, menyebabkan wanita itu terpaksa berdiri.

“Nggak mau, Dika! Baron … plis, tolongin gue!“ mohon Reana menatap Baron penuh harap.

“Kalian kenapa, sih? Bingung banget gue!“

“Lo nggak usah ikut campur,” tandas Dika mendorong baru Baron keras. Hal itu membuat Baron tak terima, dia merasa direndahkan.

“Ayo pulang!“ titah Dika lagi. Dia menarik kasar tangan Reana untuk mengikutinya pergi dari sana.

Baron tak bisa tinggal diam, dia menarik baju belakang Dika sampai pria itu berbalik menghadapnya. “Jangan kabur, anjing!“ interupsinya.

“Sok kenal banget lo!“ maki Dika kemudian melayangkan pukulan ke wajah Baron. Sehingga tubuh pria itu tersungkur ke lantai.

•••

Setengah jam berlalu, Dipta tak bisa memejamkan matanya. Padahal, Viora sudah terlelap di sebelahnya. Pikiran pria itu berkelana. Jauh di dalam lubuk hatinya, dia sangat mengkhawatirkan Reana. Kehadiran wanita itu tadi sangat mengganggunya.

Mau bagaimanapun juga, Reana pernah bertahta di hatinya. Malah, mungkin masih. Kendati pun luka yang dia tancapkan begitu dalam, Dipta masih bisa merasakan sisa-sisa cinta yang wanita itu berikan padanya.

My Little Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang