46 - Better

5.1K 313 9
                                    

Kabar tentang pernikahannya dengan Dipta yang tersebar luas seantero sekolah sukses membuat Viora syok dan terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kabar tentang pernikahannya dengan Dipta yang tersebar luas seantero sekolah sukses membuat Viora syok dan terkejut. Dia banyak mendengar cacian dan makian dari teman-temannya. Beruntung, tadi Dipta langsung datang dan membawanya ke ruangannya. Detik itu juga, mereka dipanggil oleh kepala sekolah untuk dimintai keterangan.

Dengan berat hati, pihak sekolah mengambil langkah untuk mengeluarkan Viora dari sekolah demi kebaikan semuanya. Kendati pun Dipta adalah putra pemilik yayasan, dia tak serta merta memiliki hak istimewa sehingga diperlakukan berbeda.

Dipta juga mengundurkan diri dari posisinya sebagai guru di sekolah itu. Dipta tak ingin menjadi bahan perbincangan jika terus bekerja di sana. Kini, baik Viora maupun Dipta tak lagi memiliki hubungan dengan sekolah mereka. Rencananya, Viora akan mengikuti homeschooling dan mengejar paket C untuk bisa lulus sekolah, mengingat kelulusannya tinggal beberapa bulan lagi.

Saat ini, perempuan itu tengah berada di kamarnya. Dipta yang baru saja masuk melihat istrinya yang terlihat murung di atas kasur. Dia juga bingung bagaimana caranya untuk menghibur Viora. Ditambah lagi, dia pusing mencari pelaku yang menyebarkan berita mereka ke sekolah.

“Sayang,” panggil Dipta pelan, tangannya merengkuh pinggang Viora yang duduk di tepi ranjang.

Viora yang sebelumnya menatap ke luar jendela pun menoleh ke samping, lalu tersenyum melihat Dipta yang duduk di sebelahnya. “Apa, Mas?“

“Mau jalan-jalan enggak? Kamu nggak gabut di rumah?“ tanyanya mencoba mencari cara untuk menghibur Viora. Setidaknya, jika mereka menghabiskan waktu di luar, Viora tak terlalu merasa sedih.

“Enggak mau, Mas. Capek, aku pengin tidur aja,” balas Viora menggeleng, matanya sedikit melirik ke arah jam di dinding yang menunjukkan pukul dua. Biasanya, jam segini, dia baru sampai rumah setelah sekolah. Hm, Viora jadi sedih.

“Serius? Kalau mau tidur ganti baju dulu, masak mau pakai seragam tidurnya,” nasihat Dipta lagi. Karena sejak pulang dari sekolah tadi, Viora masih setia memakai seragamnya. Dan Dipta tak nyaman melihat itu.

Viora mengangguk, perempuan itu berdiri sembari menarik tangan Dipta agar pria itu berdiri mengikutinya.

“Kenapa, sih, Sayang?“ Dipta bertanya tak mengerti.

“Ya Mas keluar! Katanya nyuruh ganti baju!“ Viora berujar kesal. Wajahnya pun terlihat menggemaskan ketika merengut.

Dipta sedikit tertawa. “Iya-iya, Mas keluar,” katanya kemudian berjalan keluar dari kamar.

Sepeninggal Dipta, Viora pun langsung mencari baju santai di lemarinya. Selanjutnya, dia mengganti pakaiannya dengan hot pants dan kaus pendek biasa. Rambutnya yang sebelumnya tergerai pun dia cepol ke atas. Perempuan itu melihat pantulan dirinya di cermin, wajah sedihnya terlihat jelas walaupun dia mencoba untuk tersenyum.

“Vio … ada Hani, nih!“

Viora menolehkan kepalanya ke arah pintu yang terbuka oleh Dipta. Detik selanjutnya, Hani masuk ke dalam kamar Viora lengkap dengan seragam dan tas ransel yang dipakainya.

My Little Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang