22 - Antagonist

9.6K 522 7
                                    

pak dipta sm dede vio ini menggemaskan sekali😩🤟🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pak dipta sm dede vio ini menggemaskan sekali😩🤟🏻

Baron menahan mati-matian rasa kesalnya kepada Dipta yang dengan tak tahu dirinya tengah menyantap makan siangnya yang sudah dia idam-idamkan sejak beberapa hari yang lalu.

Cukup sederhana memang, hanya seporsi gado-gado. Namun, warung gado-gado di depan kantornya itu cukup jarang buka. Penjual gado-gado itu hanya berjualan ketika mood-nya sedang baik. Beruntung rasanya sangat enak sehingga Baron rela menunggu lama hanya untuk bisa memakannya.

Dan hari ini, ketika dia akhirnya bisa mendapatkan makanan yang baginya sangat istimewa itu, Dipta malah tiba-tiba datang dan merenggut semuanya. Padahal, dia buru-buru menyelesaikan rapatnya demi makanan itu. Namun, ketika sampai di ruangannya, dia harus menelan kekecewaan karena Dipta sudah mendahului memakannya.

Benar-benar teman sialan.

"Bar ... lo ngapain cuma diem di depan pintu? Muka lo kenapa asem? Meeting-nya nggak lancar, ya?"

Dipta yang telah selesai dengan suapan terakhirnya pun menyapa Baron, ditatapnya pria itu sambil dia sendiri meminum air minum dalam kemasan yang tersedia juga di sana.

"Lo tahu nggak betapa gue pengin banget makan gado-gado itu?" sinis Baron lantas duduk di hadapan Dipta. Matanya menatap sinis dengan raut wajah kusut.

"Ngomong-ngomong soal gado-gado ini, belinya di mana, sih? Enak banget, Bar," katanya tanpa membalas pertanyaan Baron.

"Bodo amat lah, Dip. Capek banget gue sama lo, gue marah."

Baron membuang wajahnya, tak mau menatap Dipta. Pria itu juga melipat tangannya di depan dada sebagai bentuk luapan kesalnya kepada Dipta.

"Aneh banget lo," cibir Dipta seenaknya, dia belum menyadari tentang kesalahan yang dia perbuat.

"Bodo amat," cuek Baron.

Menatap Baron lekat, Dipta tak mengindahkan sahabatnya itu yang merajuk. Kini, Dipta memasang raut wajah serius.

"Gue mau ngomong." Dipta berujar pelan.

Baron diam, hanya melirik Dipta sekilas melalui ekor matanya.

"Serius, gue mau ngomong. Ini tentang Viora," lanjutnya yang kali ini membuat Baron akhirnya mau menoleh. Raut wajahnya kini berubah menjadi penasaran.

"Kenapa sama Viora? Lo nyakitin dia, ya? Atau gimana? Jangan ngadi-ngadi lo, Dip!" sembur Baron tanpa tahu hal apa yang akan Dipta katakan.

Dipta berdecih pelan, menatap Baron sengit. "Bukan gitu."

"Ya terus apa, bege?" Baron menuntut jawaban.

"Lo inget Damian, kan?"

Baron mengangguk. Dipta menarik napas panjang setelah itu, membuat Baron semakin penasaran saja.

My Little Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang