31 - Clarification

7.2K 392 18
                                    

Pukul sepuluh malam, Dipta memasuki rumahnya yang tampak gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul sepuluh malam, Dipta memasuki rumahnya yang tampak gelap. Setelah menyalakan lampu dan meletakkan makanan yang Mamanya bawakan di ruang makan, pria itu berjalan ke kamarnya untuk mencari keberadaan sang istri.

"Vio ..," panggilnya ketika membuka pintu kamar mereka.

Terlihat oleh Dipta, Viora sudah bergelung di bawah selimut. Sudah bisa dipastikan bahwa perempuan itu telah terlelap, terbukti dari panggilan Dipta yang tak mendapatkan sahutan.

Pria itu merogoh ponsel dari kantungnya, meletakkannya di atas meja kemudian berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sadar bahwa Dipta sudah tak lagi berada di dalam kamar, Viora membuka matanya. Benar, sebenarnya perempuan itu tak tidur. Dia hanya berpura-pura. Viora tak tahu harus bagaimana menghadapi Dipta setelah prasangka-prasangka yang dia pikirkan sejak tadi.

Dia ingin tak percaya bahwa Dipta baru saja pulang dari acara Mamanya Reana. Namun, pikiran negatif terus menghantuinya. Viora bingung, dia frustrasi.

Yang bisa dia lakukan adalah pura-pura tidak tahu. Itu lebih baik. Lama dalam kondisi diam dengan pikiran ke mana-mana, fokus Viora kemudian teralihkan oleh Dipta yang sudah kembali ke dalam kamar mereka. Saatnya tiba lagi bagi Viora untuk menutup mata, pura-pura tidur.

Dipta sendiri yang sudah berganti menggunakan pakaian santai pun bergabung dengan Viora di atas ranjang. Pria itu menyelimuti dirinya setelah mengambil ponsel yang sebelumnya dia letakkan di atas meja.

Sementara itu, Viora terus memperhatikan Dipta melalui celah matanya yang sedikit terbuka. Dia ingin tahu apa yang suaminya tengah lakukan setelah ini.

Tak lama setelah itu, ponsel Dipta bergetar. Tanpa pikir panjang, pria itu langsung menjawab panggilan yang masuk.

"Halo, Tante," sapanya terdengar renyah di telinga Viora. Perempuan itu semakin yakin bahwa Dipta berhubungan dengan Mamanya Reana.

"Iya, Tante. Sama-sama. Ini Dipta udah sampai di rumah, kok."

Viora dapat melihat senyum merekah di wajah Dipta. Dan hal itu membuat perasaannya sangat sakit. Apakah dia berlebihan? Bukankah itu adalah hal yang wajar?

"Oke-oke, Tante. Kapan-kapan Dipta ke rumah lagi, ya. Salam buat Om, ya. Dipta tutup." Dipta mengakhiri panggilan telefonnya.

Pria itu langsung meletakkan kembali ponselnya di meja. Dia tertidur miring menghadap Viora setelahnya. Sebelah tangannya dia gunakan untuk bantal kepalanya. Sementara tangan yang lain dia gunakan untuk membenahi selimut Viora yang agak melorot.

Senyum pria itu terbit. Diraihkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah Viora, kemudian menyematkannya di belakang telinga. Kini, wajah perempuan itu sepenuhnya terekspos dan Dipta merasa senang dengan hal itu. Wajah Viora yang tampak polos ketika terlelap membuat efek tenang pada diri Dipta.

My Little Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang