17

3.4K 405 7
                                        

Panik?

Tentu saja semua orang panik, siapa sih yang tidak panik jika mendengar kabar bahwa adikmu yang keadaannya sudah membaik malah sakit lagi? Malah lebih parah dari saat pertama kali di rawat.

Belum lagi, Hyunsuk dan yang lainnya di kabarkan bahwa Junghwan kehilangan banyak darah.

Karena infus yang terlepas, dan luka di bagian kepala terbuka. Ini tidak tau apa penyebabnya yang pasti lebih banyak darah keluar dari sana membuat kondisi Junghwan lebih parah.

Mereka semua terdiam, setelah mendengar kabar Junghwan tidak ada yang tidak meninggalkan pekerjaan.

Mereka semua datang secepat yang mereka bisa dari Jaehyuk yang membatalkan semua janji di Jepang dan langsung mengambil penerbangan pertama untuk kembali ke Korea. Sepertinya besoknya Jaehyuk akan sampai, lalu Mashi dan Asahi harus menanggung semua kerugian perusahaan karena pulang sebelum waktunya.

Ini Asahi sampai banting hp di depan manager nya karena di larang pulang, iya Asahi sampai seperti itu kalau Mashi?

Jangan tanya, dia sudah lari deluan keluar hotel dan memesan tiket pulang untuk dua orang, dirinya dan Asahi.

Karena Mashi tau bahwa yang membutuhkan uang itu bukan mereka tapi perusahaan, jika perusahaan memecat mereka itu bukan masalah besar untuk keduanya tapi akan menjadi masalah besar untuk perusahaannya.

Karena Mashi dan Asahi adalah sumber uang yang paling Wow untuk perusahaan mereka, menanggung kerugian seperti ini tidak akan membuat keduanya langsung jatuh miskin, ingat guys Mashi maupun Asahi ini diam-diam membangun perusahaan sendiri, di pecat? Yaudah tinggal kerja di perusahaan sendiri bereskan?

Setelahnya ada Doyoung yang lagi di luar kota, dengar kabar Junghwan. Doyoung gak di suruh dua kali langsung aja pulang.

Dia udah dapat izin sama teman-temannya dan gak di permasalahin.

Walaupun grup bakal tampil tanpa dia, Doyoung yakin mereka pasti memang.

Gak tau kenapa Doyoung bisa mikir gitu, karena memang dalam hatinya udah kek merasa gitu. Tinggal tunggu hari H nya aja dan liat benar apa enggak teman-temannya menang.

Walau teman-temannya Doyoung pasti udah mikir kalau mereka kalah.

Haruto gimana sih kabarnya? Itu anak dapat telpon langsung matiin hp tancap gas motor yang baru tiga hari lalu Haruto beli, ciw ciw motor baru guys. Eh lanjut- lanjut Haruto menuju rumah sakit kayak orang kesetanan cuman bisa di liat siapa yang udah sampai duluan.

Jeongwoo, iya Jeongwoo orang yang selama ini gak pernah di liat Junghwan padahal selalu jadi orang pertama yang datang buat jenguk Junghwan.

Jeongwoo bisa di bilang adalah yang paling luang di antara yang lain.

Karena latihan Band dia cuman hari minggu sama sabtu.

Sisanya Jeongwoo pakai sungguh-sungguh waktunya untuk kuliah.

Karena Jeongwoo punya target tiga tahun kalau bisa udah lulus kuliah karena Jeongwoo udah harus megang perusahaan yang di kasih ke dia sama Almarhum Mamanya Jeongwoo.

Kasian pamannya yang udah tua kalau harus Handle semua yang seharusnya Jeongwoo kerjain.

Walau sebenernya Jeongwoo gak mau jadi CEO di perusahaan itu, karena mimpi Jeongwoo sebenarnya adalah jadi seorang penyanyi.

Cuman karena udah jadi wasiat mau gak mau tetap Jeongwoo lakuin.

Anak baik kan Jeongwoo ini?

Iya donk kan pingin di sayang terus sama Mama walau sebenarnya udah jauh mereka.

Hyunsuk, Jihoon, Junkyu sama Yoshi udah sampai setelah Haruto.

Mereka ngeliat keadaan Junghwan yang? Hahhhhhh cuman bisa menghela nafas doank karena udah gak tau mau bilang apa.

Mereka udah lama gak pernah ngalamin hal kayal gini, bahkan Yedam aja sampai nangis dan sekarang lagi di tenangin sama Junkyu.

Yedam itu lumayan panikan jadi pas dapat telpon dari Hyusuk dia kaget sampai hpnya aja dia jatohin beberapa kali.

Karena tau Yedam kayak gitu, Hyunsuk jadi jemput Yedam dari rumah temannya.

Mereka semua, masih separoh sih yang sampai karena yang lain masih dalam perjalanan pulang.

Mereka lagi diam, sampai Dokter yang tadi masih meriksa keadaan Junghwan keluar dari ruang rawat Junghwan.

"Maaf, bisa perwakilan satu orang ikut saya? Ada yang saya ingin bicarakan."

Jihoon adalah orang pertama yang angkat tangan, padahal di situ Hyunsuk udah mau angkat tangan cuman di keduluanan si Jihoon.

Gak papa juga sih, dia jadi bisa liat Junghwan deluan.

"Dan untuk yang lain, yang boleh masuk cuman 3 orang secera bergantian ya, dan tolong jangan ribut, mari saudara Jihoon ikut saya."

Jihoon beserta yang lain mengangguk mengerti, mereka memberikan waktu untuk yang paling tua seperti Hyunsuk, Yoshi dan Junkyu untuk melihat Junghwan sedangkan Jihoon mengikuti kemana Dokter pergi.

Sekarang, Jihoon sudah ada di ruang Dokter Kim.

Awalnya Dokter Kim sibuk dengen beberapa hal yang tidak begitu Jihoon mengerti sampai.

"Tuan Jihoon?"

"Ya?" Jihoon benar-benar menjawab dengan spontan.

"Saya ingin bertanya, apakah anda memiliki banyak waktu atau seperti apa?"

"Maksud Dokter?"

"Begini, Nak Junghwan itu sempat sadar beberapa saat dan mengatakan bahwa di kesepian sambil menangis. Saya tidak begitu mengerti awalnya sama kata Mama dan Papa membuat saya paham, mereka memanggil keduanya beberapa saat setelah mengatakan kata kesepian, di situ saya bisa menyimpulkan bahwa dia selama ini kesepian.

Bukan hanya dari itu, saya juga sering melihat di saat dia bangun dari tidurnya tidak ada orang yang ia lihat, banyak tersirat kesedihan di matanya saat bangun.

Nah dari situ saya harap kalian sebagai seorang Kakak untuknya bisa meluangkan waktu untuk bermain dengannya.

Di lihat dari porsi badan dia memang sudah sangat dewasa tapi dari umur, tingkah laku dan pemikiran dia itu masih sangat kecil. Jadi tuan tolong perbanyak waktu untuknya, itu saja yang ingin saya sampaikan selebihnya kesehatan Junghwan baik-baik saja, luka di bagian kepala juga sudah kami obati dengan baik."

Mendengar perkataan Dokter itu, Hyunsuk dan yang lainnya terdiam.

Doyoung yang baru sampai juga terdiam, jadi? Sebenarnya ini adalah salah mereka semua.

Karena dari awal mereka tidak peka dengan apa yang di rasakan adik mereka.

Bahkan Jeongwoo? Dia hanya bisa menelan ludah kasar, merasa lebih baik ternyata sama saja.

Sial, Jihoon sebagai pemberi tau saja hanya bisa memalingkan wajah saat memberi tau yang lain.

Setelahnya, mereka harus memikirkan waktu yang baik untuk adik tersayang mereka ini.

Tbc.

Titik luv, jangan lupa follow, vote dan comennya makasih.

Sampai jumpa di chapter berikutnya 👋

Sampai jumpa di chapter berikutnya 👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Brothership✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang