17. Jadi Baikan Nih?

3.6K 371 18
                                    

Setelah perebutan Jevian yang dilakukan oleh Keenan dan Jihan dan pada akhirnya malah Jaffar lah yang memenangkan karena dengan tiba-tiba sulung Dirgantara itu datang dengan tiga kantong plastik besar snack berlogo swalayan dengan Ajun yang juga m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah perebutan Jevian yang dilakukan oleh Keenan dan Jihan dan pada akhirnya malah Jaffar lah yang memenangkan karena dengan tiba-tiba sulung Dirgantara itu datang dengan tiga kantong plastik besar snack berlogo swalayan dengan Ajun yang juga membawa dua kantong. Belum lagi Jaffar duduk, Jevian sudah merebut bawaannya. Dan kini Jevian duduk tenang dengan banyaknya snack di depannya, anak itu sibuk mengunyah permen jelly berbagai bentuk yang dibawa oleh Jaffar. Dery dan Luka juga sama. Keduanya juga tengah asik mengunyah keripik kentang dengan santai.

Ketiganya mengabaikan Ajun yang masih duduk dengan wajah datar namun tampak gugup di dekat Jevian. Lalu dengan mengumpulkan keberaniannya, Ajun menyodorkan satu paper bag di depan Jevian. Jevian yang sedang asik mengunyah kontan mendongak menghadap Ajun yang tampak gugup di sampingnya. Kening anak itu mengernyit bingung. Ada apa dengan kakaknya iniM

Di dalam bungkusan itu, Ajun telah mempersiapkan satu set nintendo versi terbaru. Jaffar bilang, Jevian akhir-akhir ini senang bermain game. Jadi Ajun pikir pasti adik bungsunya itu akan senang bila dihadiahi satu set nintendo.

"Buat lo." ucap Ajun singkat.

Jaffar, Luka, Dery, dan kedua orang tua mereka masing-masing menahan tawa. Bagai penonton bayaran yang akan terus-terusan tertawa akan tingkah orang-orang di depan mereka. Tak heran melihat Ajun seperti itu. Anak itu memang sulit mengekspresikan perasaannya sendiri. Apalagi mengekspresikan rasa sayangnya.

Jevian yang memang dasarnya lola alias loading lama masih saja belum menerima paper bag tadi. Anak itu malah membuka sedikit mulutnya. Heran karena kenapa tiba-tiba? Dia kan kaget.

Ajun berdecak melihatnya, "Cepet." kesal sudah dia melihat kebodohan Jevian. Sudah tahu kalau Ajun adalah orang yang paling tipis kesabarannya, malah dipancing.

Mendengar itu, Jevian  langsung menarik paper bag yang disodorkan oleh Ajun. Dengan penasaran dan sedikit terburu-buru anak itu membuka isinya. Betapa terkejutnya anak itu melihat isinya.

"Ini apa?" ucap Jevian dengan wajah linglung.

"Nientendo." jawab Jaffar dengan sabar. Tapi seperti yang sudah diketahui, bahwa Jevian memang sudah bego sejak lahir. Jadi anak itu tetap saja tidak tahu.

"Buat apa?" tanyanya lagi.

"Buat mukul pala lo, anjir! Goblok banget! Ya buat main game lah!"

Habis sudah kesabaran Ajun. Padahal tadi dia sudah mati matian menahan malu untuk memberikan hadiah itu. Malah adiknya seperti orang mabuk. Maka dari itu dengan tidak berkepri-abangan, Ajun malah memiting kepala Jevian. Diletakkannya kepada bungsu kesayangan Keenan itu pada ketiaknya. Biarlah adiknya ini menikmati wangi ketiak miliknya yang seharian belum mandi.

"Abang." Keenan memperingati Ajun agar tidak keterlaluan. Sebenarnya lucu sih melihat tingkah anak-anaknya, apalagi saat melihat tingkah bodoh Jevian. Jadi wajar sih kalau Ajun marah. Wong adiknya oon tenan.

meilleurs amis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang