part 1

4.1K 193 0
                                    

"ZEYANA ARDILLA PUTRI!!"


Hening

tidak ada yang menjawab panggilan itu. Membuat laki-laki buncit dengan nama Agus Riyadi didepan sana mengulang panggilannya, "ZEYANA ARDILLA PUTRI-!!"

"Hadir pak, maaf saya telat"

seseorang datang dari arah pintu, membuat atensi satu kelas mengarah padanya.

"Pantes kamu baru sampai jam segini?" Tanya pak Agus, wali kelas Zeyana.

"Ngga pantes pak, cuma memang saya telat"

"HUUUUU"

"YEUU DASAR!"

"MALESAN BANGET LO ANJING!!"

Suara riuh piuh sudah biasa masuk di pendengaran Zeya, membuat dirinya tak menghiraukan sorakan sorakan itu dan lebih memilih masuk ke dalam kelasnya dan duduk di bangkunya tanpa seizin guru yang sedang mengajar itu.

"KELUAR DAN HORMAT DI BAWAH TIANG BENDERA. ZEYANA!! SAYA TIDAK MENYURUH KAMU DUDUK!!" Gertak pak Agus membuat Zeya berdiri lagi dari duduknya dan berjalan keluar kelas.

Seketika kelasnya pun menjadi ramai kembali karna sorakan dari teman-temannya yang menertawakannya.

"MAMPUS HAHAHA"

"RASAIN TUH DIJEMUR DI LAPANGAN"

"HAHAHAHA"

"JADI CEWEK MALES BANGET SI"

Kali ini Zeya Lebih memilih menikmati hukumannya dijemur di lapangan daripada meladeni sorakan sorakan itu, memang alay  dan menganjingkan.

"DIAM KALIAN! LANJUTKAN BELAJARNYA!" Bentakan maut itu membuat kelas ini langsung hening dan tidak ada yang berani membuka suara.

Dilapangan pun, Zeya mulai hormat pada bendera merah putih.

Hari ini lumayan terik membuat Zeya mengelap wajahnya dengan dasi yang ia kenakan sembari menggerutu, "Brengsek banget tu guru, nyesel gw poles bedak tadi pagi"

"Panasss panasss" keluhnya sendiri.

Ini baru saja jam 9 pagi, tapi sungguh panasnya sudah seperti jam 12 siang.

Seketika ide cemerlang lewat melintas dikepalanya, membuat gadis itu menyeringai dan menatap sekeliling yang sudah sepi ini.

"Ah pinter banget gw" bangganya pada diri sendiri, lalu ia melangkah mengendap-endap menuju tempat yang ia rencanakan barusan.

Kaki jenjangnya terus melangkah mengendap endap hingga taman belakang sekolah yang sepi, Zeya duduk di bangku reot yang ada disana.

"Huftt... Akhirnyaaaa" ucapnya lega.

Zeya mengambil ponselnya di saku seragamnya lalu mulai mengaktifkannya, "tiada hiburan yang lebih menyenangkan daripada bersantai dengan hp" katanya saat ponselnya sudah menyala.

Belum selesai Zeya menenangkan pikiran dan hatinya, tiba-tiba ada suara yang masuk ke pendengarannya.

Tubuhnya kini beralih pada mode penasaran dan bulu kuduknya mulai berdiri.

"Hiks..."

Suara isakan itu terdengar oleh Zeya.

"Gw belum makan, kalau Lo hantu please jangan makan gw" -batinnya

Zeya kini berdiri mencari sumber suara itu, dengan takut takut Zeya mulai berjalan ke arah pohon besar di pojok taman yang menghubungkan celah jalan untuk keluar sekolah.

GOOD YOUNG MOTHER [ End✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang