•🦋•Siang ini sebelum berangkat bekerja, Zeya mengajak Ara jalan-jalan terlebih dahulu.
Syukurlah kemarin ia baru saja mendapatkan gaji pertamanya dari Arlan, dan ia bisa membawa Ara berbelanja kebutuhan sekolah.
Meskipun membelinya satu persatu, tapi semoga saja niatnya menyekolahkan Ara bisa terlaksana secepatnya sebelum tahun ajaran baru selesai.
"Emang Ara mau sekolah dimana Bun?" Tanya Ara, bocah itu memang sudah tau soal dirinya yang akan disekolahkan oleh sang bunda.
"Ya sekolah di sekolahan lahh, emang Lo mau sekolah di kantor polisi?"
"Ihh bundaaa, Ara serius lohh" rengek Ara, Zeya ini memang jarang serius jika diajak bicara. Untung Ara sayang.
Zeya terkekeh, lucu sekali meledeki Ara ini.
"Iyaa iyaa, maaf. Lagian pake nanya sekolah dimana"
"Kan Ara serius nanya, sekolah tu banyak Bun"
"Nanti juga Lo tau sendiri kok" ujar Zeya, lalu ia bopong tubuh mungil Ara dan ia bawa ke toko perlengkapan sekolah.
Sesampainya di toko tersebut, Zeya menurunkan Ara dan meminta bocah itu mengambil keperluan sekolah yang ia butuhkan.
Semoga saja Ara tidak memilih barang yang mahal-mahal, sehingga uangnya bisa cukup nanti.
Tak butuh waktu lama, Ara sudah memilih semua perlengkapan sekolah yang ia mau. Mulai dari buku tulis, pensil, penghapus, rautan, tempat pensil, bahkan tas ransel untuknya sekolah.
Setelah menyetujui barang pilihan Ara, kini Zeya membayarnya di kassa.
"Sudah mba? Atau mau tambah lagi?" Tanya mba kasir itu.
Zeya menatap Ara dan bertanya, "ada lagi Ra?"
Ara menggeleng, "engga Bun, itu udah semua"
"Sepatu?"
"Ngga usah Bun, lain kali aja" sahut Ara, ia tau uang Zeya pasti tidak banyak. Jadi ia pilih saja barang-barang yang murah, soal sepatu dan seragam bisa bulan depan kan. Jika Zeya sudah gajian lagi.
"Yaudah deh, ini aja mba"
"Baik, ditunggu sebentar yaa" ucap mba kasir itu, dan ia mulai menghitung belanjaan Zeya dan Ara.
Selesai menghitung, barang-barang Ara dimasukkan ke dalam Tote bag ala toko tersebut dan mba kasir menyerahkan Tote bag itu pada Zeya.
"Totalnya 125 ribu mba"
Zeya merogoh sakunya dan mengeluarkan uang yang mba kasir minta, "ini yaa mba"
Lalu Zeya menerima Tote bag nya dan menuntun Ara berjalan keluar.
•🦋•
"Ditata yang rapi Ra, jangan berantakan"
"Iyaa Bun, ini udah rapi kok" sahut Ara.
Bocah itu memang sedang merapikan barang-barang sekolahnya dimeja yang Zeya siapkan, meja untuk barang-barang sekaligus untuk belajar.
Selesai merapikan barang-barangnya, Ara menghampiri Zeya di kasur dan duduk disebelahnya. Tak lupa bocah itu memeluk boneka Bobanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD YOUNG MOTHER [ End✓ ]
Teen Fiction𝐊𝐀𝐌𝐔 𝐁𝐈𝐉𝐀𝐊 𝐃𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓¡! Zeyana, Gadis berusia 18 tahun yang harus kehilangan masa remajanya demi merawat anak kecil yang dibuang oleh ibu tirinya, dan ayah kandungnya sendiri tidak tau soal itu. Ini berat bagi Ze...