part 8

2K 130 0
                                    

Maaf telat update, kemarin lagi ada urusan soalnya

So, happy reading bestie

•🦋•

"Ara mau makan apa?" Tanya Zeya.

Mereka memang sedang berada di sebuah swalayan dan posisinya di dekat restauran.

"Emm... Apa yaa Bun? Bingung Ara"

"Kok malah tanya balik, gw tanya jugaaaa"

"Hehe... Apa aja deh, asal disuapin bunda"

"Lo kenapa setiap gw tanyain makan apa, pasti jawab gitu. Kenapa Ra?" Tanya Zeya lagi.

"Yaa karna apapun itu akan lebih enak kalau makan sama bunda"

"Masa si?"

"Iyaa bundaaa"

Zeya terkekeh, gemas sekali ia pada Ara. Bocah itu benar-benar merubah hidupnya, sekaligus dunianya.

"Mau gendong?" Zeya merentangkan tangannya.

Ara mengangguk semangat, "mau bunnn"

Lalu Zeya pun membawa Ara kedalam gendongannya, memang tubuh mungilnya tidak terlalu berat dan membuat Zeya ingin terus merasakan tubuh itu di dalam dekapannya.

"Gw sayanggg bangettt sama Lo" -batin Zeya

Mereka pun berjalan menuju restauran terdekat dan makan siang bersama.

•🦋•

Zeya mengerjapakan matanya, sial ia tertidur di dapur club.

Astaga ini benar-benar membuatnya terkejut setengah mati, ia takut Arlan memarahinya. Bagaimana ini?!!!

Dengan langkah cepat Zeya menuju toilet dan membasuh wajahnya, dan ia segera kembali ke meja bartender di depan.

Disana sudah ada Arlan yang menunggu pelanggan, mungkin menggantikan tugasnya.

"A-arlan?" Panggilnya takut-takut dengan menundukkan kepalanya.

Arlan menoleh dan menatap Zeya, ternyata gadis itu sudah bangun.

"Sini na"

Dengan segera, ia mendekati Arlan dengan kepala yang masih menunduk.

"Ngapain Lo nunduk?"

"G-gw... Gw m-minta maaf, t-tadi--" belum sempat Zeya menyelesaikan ucapannya, Arlan menyela, "gapapa, gw tau Lo kecapean. Duduk dulu sini"

Zeya menurut, dan duduk di samping Arlan.

"Ada tuan Adit"

Zeya membelakak mendengar penuturan itu, "APAA?!! LO SERIUS?!!!"

Arlan mengangguk saja, "iya serius, dia lagi di depan sana. Tadi semua karyawan udah pada nyapa, tinggal Lo doang"

"Mampus gw. Malu dong kalau nyapa sendirian"

"Ngapain malu, ntar aja nyapanya kalau tuan Adit ke sini"

"Eh na, Lo tau ngga si?"

Zeya menggeleng, "engga"

GOOD YOUNG MOTHER [ End✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang