part 10

2.3K 155 0
                                    


Didalam kamar, Zeya melihat Ara yang sedang bercerita pada bonekanya soal tadi pagi saat dirinya memakaikan Ara baju.

Itu hanya hal kecil, namun itupun sudah cukup membuat Ara senang bukan main. Memang bocah itu benar-benar butuh kasih sayang.

Perlahan Zeya melangkah mendekati Ara dan memeluknya dari belakang, ia tersenyum saat Ara membalas pelukannya dan ia usap rambut bocahnya.

"Maaf yaa, tadi kita ngga jadi makan bareng"

"Iyaa Bun, gapapa kok"

"Udah sore nihh, bunda mau siap-siap berangkat kerja yaa"

Ara mengangguk, "iyaa Bun, Ara mau nunggu mama sirene pulang"

"Okee" sahut Zeya lalu ia lepaskan Ara dari pelukannya dan membiarkan bocah itu keluar kamar untuk menunggu kepulangan sirene dari kantor.

Selama menjadi pegawai club memang sirene lah yang menggantikan tugas Arlan, jadi wanita itu bekerja cuma sampai jam kerja Arlan dimulai.

Setelah Ara benar-benar keluar, kini Zeya memasuki kamar mandi dan berendam di bathtub.

Saat berendam tiba-tiba Zeya teringat akan kejadian di cafe tadi, dimana ia dan Ara akan dipisahkan jika Arlan tak buru-buru membawanya pergi.

Baginya Arlan dan sirene adalah sosok malaikat sesungguhnya yang hadir di dalam hidupnya dan Ara, mereka yang mau menampungnya dan merawatnya.

Zeya berfikir, bagaimana nasibnya jika tidak bertemu Arlan dan istrinya itu? Mungkin sekarang ia menjadi gelandangan di jalan.

Tak lama lamunannya terbuyar oleh suara air yang sudah membasahi wajahnya, terlihat didepannya ada Ara yang memegang shower dan mengarahkannya pada dirinya.
"Araaaa... Bunda kaget tauuu" rengeknya.

"Lagian bunda kenapa bengong? Ara panggilin dari tadi jugaaa" ucap Ara dengan bibir yang dikerucutkan, Bundanya itu memang menyebalkan.

Zeya menyengir, "hehe... Maaf yaa, bunda ngga fokus tadi. Emangnya Ara mau apa hm? Bunda belum selesai mandi"

Ara mendekati Zeya dan bersandar di pinggiran bathtub, "Ara mau mandi juga Bun, bareng bunda yaa? Yaa? Yaaaaa" pintanya memohon.

"Iyaa iyaa, lepas baju abis itu masuk sini. Berendam bareng bunda" ujar Zeya dengan terkekeh.

"YEYYYY!!! Bentar yaa Bun"

Dengan semangat Ara pun melepaskan pakaiannya dan ikut masuk kedalam bathtub lalu mereka mandi bersama.

•🦋•

"Siap zey?" Tanya Arlan, kini Arlan dan sirene berniat mengajak Ara dan Zeya pergi menemui Adit. Itu pun dengan persetujuan Zeya terlebih dahulu tadi.

Zeya mengangguk yakin, kali ini akan ia biarkan Ara kembali pada kebahagiaannya dan kembali menjalani hidup berwarna nya.

Setelah mendapat anggukan dari Zeya, sirene pun menuntun Ara menuju salah satu meja restoran yang dimana sudah ada lelaki berpakaian formal menunggu mereka.

Zeya dan Arlan pun membuntuti langkah sirene dari belakangnya. Terlihat dimata Zeya, Ara sangat bahagia saat akan bertemu dengan ayahnya.

Ia tak bisa berbohong dengan dirinya, dadanya benar-benar sesak bahkan air matanya hampir luruh jika ia tak menghapusnya terlebih dahulu.

"AYAHHH!!"

Panggilan itu seakan menghipnotis seseorang yang sedang duduk tadi untuk menoleh, dan dengan segera pria itu berlari kecil menghampiri bocah yang memanggilnya lalu ia peluk tubuh yang sudah sangat ia rindukan itu.

GOOD YOUNG MOTHER [ End✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang