"Dok!! Dokter!!" Teriak Arlan memanggil dokter dengan berlari membawa Zeya dibopongannya, ia benar-benar panik sekarang.
Tak lama akhirnya terlihat dokter perempuan dan dua perawat yang mendorong brangkar rumah sakit menghampiri mereka.
Dan dengan segera Arlan merebahkan Zeya di brangkar itu.
"Mari pak, kita ke IGD"
Arlan dan sirene pun mengikuti langkah sang dokter dan perawat.
Sesampainya di ruang IGD, dokter langsung memeriksa Zeya dan Arlan menunggu di depan ruangan bersama sirene.
Terlihat jelas raut kekhawatiran di wajah Arlan, ntah Kenapa itu membuat sirene merasa cemburu dengannya.
Perlahan tangan sirene bergerak menyentuh pundak suaminya dan mengelusnya pelan, "tenang mas, kita tunggu dokter periksa keadaan Yana yaa"
Mendengar itu Arlan menoleh pada sirene dan tersenyum.
"Iyaa"
Baru saja Arlan hendak berdiri, tiba-tiba matanya menatap sosok yang familiar baginya. Ia pun menurunkan tangan sirene lalu berjalan menghampiri orang itu, sedangkan sirene menatapnya bingung.
Arlan pun menepuk pundak orang itu, "tuan Adit?"
Yang merasa dipanggil menoleh dan menyerngit bingung, "Arlan?"
"Ah tadi saya kira siapa, ternyata emang tuan" kekeh Arlan.
"Kamu sedang apa disini? Apa istrimu melahirkan?"
"Engga tuan, yaa mana mungkin istri saya lahiran orang masih 4 bulan baby nya" jawab Arlan.
"Lalu?" Tanya Adit lagi.
"Yana masuk IGD tuan, demam tinggi soalnya"
Adit kembali dibuat bingung, "Zeya maksud kamu?"
"Iyaa tuan, Zeyana Bundanya Ara"
Ntah perasaan apa yang Adit rasakan sekarang, hatinya seperti berdesir sesak. Mungkin sedikit khawatir akan pernyataan yang Arlan beritahu.
Melihat perubahan wajah tuannya, Arlan berusaha mengalihkan topik pembicaraannya.
"Tuan sendiri sedang apa?"
"Saya hanya menemani teman saya menjenguk ibunya, tapi saya lebih memilih diluar"
"Ah begitu rupanya, yasudah saya kembali ke istri saya dulu tuan"
Arlan pun berbalik namun tiba-tiba tangannya serasa dicekal, ia pun kembali menoleh dan ternyata itu Adit yang menahannya.
"Ada apa tuan?" Tanyanya Bingung.
"Tolong sampaikan pada Zeya, Ara merindukannya"
"Jenguk Yana aja tuan, nanti bilang sendiri deh" saran Arlan dengan kekehan nya.
"Mungkin lain kali"
Arlan pun meng'iya kan saja dan ia segera kembali menghampiri istrinya yang sudah menunggu sejak tadi.
Pandangannya menatap sirene yang tengah mengusap perutnya sayang, membuat Arlan tersenyum dan ikut duduk disampingnya.
"Baby nakal hm?" Tanyanya seraya menyingkirkan anak rambut sirene.
Sirene pun menoleh dan tersenyum, "tadi nendang lagi"
"Mana? Papa juga mau ngerasain ditendang baby nihh" kata Arlan lalu ia bungkukan badannya guna menempelkan telinganya di perut istrinya.
Dugh.
Anak nya merespon sang papa dengan tendangan yang diinginkannya, membuat Arlan kegirangan dan sirene tersenyum senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD YOUNG MOTHER [ End✓ ]
Teen Fiction𝐊𝐀𝐌𝐔 𝐁𝐈𝐉𝐀𝐊 𝐃𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓¡! Zeyana, Gadis berusia 18 tahun yang harus kehilangan masa remajanya demi merawat anak kecil yang dibuang oleh ibu tirinya, dan ayah kandungnya sendiri tidak tau soal itu. Ini berat bagi Ze...