part 22

3.3K 112 3
                                    

enjoy bestiii
°•°

"I accept the marriage and marriage of Zeyana Ardilla Putri, the daughter of Ardian Pram Purnomo with a dowry in the form of a luxurious Mension unit and its contents and cash of 750 billion rupiah and a set of prayer tools paid in cash" ucapan itu terlontar lantang dari mulut Aditya Stevanus yang duduk di hadapan penghulu, tangannya ia hentakan.

lalu. "bagaimana para saksi, sah?"

"SAH!!"

"Alhamdulillah..."

ijab qobul selesai, penghulu mulai memimpin doa doa, mereka, Adit dan Zeya, sudah resmi menjadi suami istri, mereka, sudah berjanji bersama atas nama Tuhan–nya. berharap semua akan selalu baik kedepannya.

Zeya yang sejak tadi di kamar rias, ia menitikkan air matanya terharu, ucapan lantang yang mengucapkan kata 'sah membuat dirinya merasa senang dan sedih menjadi satu, kini, dirinya, sudah tidak lagi menyandang status gadis, dia telah sah menjadi istri dari Aditya Stevanus.

pundaknya terasa diusap, ia menoleh. Sirene terlihat senyum padanya. "happy wedding, Zeyana sayanggg" ucapnya membuat Zeya terkekeh, lalu tersenyum juga. "makasih mba, makasih udah bantuin semuanya, makasih juga udah ngerias Zeya, makasih pokoknya makasih"

"sama-sama, mba seneng kok bisa bantu kamu, sekarang ayo kita turun" ajakan Sirene dibalas anggukan oleh Zeya, perlahan ia bangkit dari duduknya dan mulai berjalan dengan tangan yang di genggam oleh Sirene. gaun putih sederhana namun berkesan mewah itu terlihat sangat anggun bagi Zeya, belum lagi printilan printilan kecil lain dikepalanya dan juga sedikit polesan make up di wajahnya. hari ini, sungguh, Zeya sangat cantik.

keduanya telah sampai di titik utama acara, semua pasang mata langsung menatapnya penuh tatapan kagum, Zeya berjalan perlahan hingga ia duduk di samping Adit, tak lupa Sirene memberikan pesan. "jangan tremor, harus stay cool, jaga senyumnya juga" setelahnya ia melangkah pergi mencari keberadaan suaminya.

Zeya menunduk, belum berani menatap mata Adit yang sudah resmi menjadi suami sah nya, saat itu juga terdengar bisikan ditelinga–nya. "kamu, sangat cantik, Zeyana"

sial. pipinya kembali terasa panas, lagi-lagi pujian hangat dari Adit berhasil membuatnya baper, tolong, ini sungguh tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

"terimakasih" gumamnya pelan, namun Adit masih bisa mendengarnya dan mengangguk. ia mengusap pipi istrinya sebelum sebuah kecupan ia berikan di pipi merah itu.

INI LEBIH PARAH YA TUHAN, HATI ZEYA MLEYOTTT

•🦋•

resepsi di gelar hingga jam 8 malam, Zeya yang sudah kelelahan memilih duduk di kursi pelaminan, mungkin efek kehamilannya yang membuat dia mudah lelah walau hanya menyapa beberapa tamu, ia juga sudah bertemu Arlan tadi, pria itu banyak bercerita soal club yang sudah tidak menjadi tempatnya bekerja beberapa Minggu lalu, ia juga bertemu beberapa rekan bisnis Adit yang tak kalah hebatnya dari pria itu.

terlihat dari kejauhan Adit berjalan dengan minuman di tangannya, ia semakin mendekati istrinya itu dan duduk disampingnya. "capek, ya? maaf, acaranya lama"

Zeya tersenyum, sebenarnya ia senang dengan resepsi mewah ini, namun tak dipungkiri ia juga lelah. "gapapa, saya cuma capek dikit, tuan–"

GOOD YOUNG MOTHER [ End✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang